RADARSEMARANG.COM – Meski sendirian atau hanya dengan beberapa orang saja, bisa berwisata dengan aman dan nyaman. Menggunakan private trip, tentu ada guide yang turut memberikan penjelasan terkait sejarah atau story telling tentang tempat yang dituju. Dipastikan berwisata menjadi lebi bermakna.
Adalah Dian Ristiawan memilih private trip agar lebih nyaman dan aman. Terlebih saat mengajak anak berwisata. Menurut warga Tlogosari, Kota Semarang ini, banyak hal yang didapatkan dari layanan private trip ini. Pengalamannya selama ini, lebih irit karena biaya trip sudah all in. Termasuk biaya tol, BBM, dan tiket masuk wisata. Intinya tergantung paket yang diambil. Meski begitu, sebagai wisatawan, ia tinggal duduk manis dan menikmati destinasi wisata sesuai keinginannya.
“Lebih nyaman. Kalau biasanya kita piknik bareng-bareng memakai bus pariwisata dengan banyak orang. Itu sering membuat kita gak nyaman. Tapi kalau memakai private trip, kita duduk hanya dengan driver dan keluarga saja. Bisa asyik, ngobrol santai, dan menikmati perjalanan,” ujarnya pada RADARSEMARANG.COM.
Ia menjabarkan keuntungan berwisata melalui private trip di antaranya bebas memilih destinasi wisata yang sedang tren atau viral. Di lokasi wisata pun, tak terbatas waktu. Menurutnya, model wisata ini cocok untuk ibu-ibu atau keluarga yang tak mau repot tentang perencanaan piknik. Tinggal bilang mau kemana, driver langsung membuatkan paket, dibayar, dan langsung jalan. Lebih baik lagi, driver juga manut atau melayani customer dan bisa berhenti dimana dan kapan saja.
“Mau mampir ke warung, ke toko, ke resto, ke POM bensin. Apalagi kalau kita membawa anak kecil, benar-benar menguntungkan. Kita bisa menjaga anak tanpa perlu mikir jalan, tahu-tahu sampai,” ucapnya.
Selama ini, ia melalui private trip pernah mengunjungi Museum Kereta Api Ambarawa, Rawa Pening, Pondok Kopi, dan Dusun Semilir. Yang mengesankan bagi Dian, ia sangat menikmati paket couple. Dimana, paket dari TripCar Semarang ia mendapatkan layanan sangat spesial di Pondok Kopi, Ungaran.
“Merayakan anniversarry romantic dinner di Pondok Kopi. Pelayanan mulai dijemput, dinner sudah ready di sana, difotoin, dan dilayani seperti raja dan ratu,” ucapnya.
Sementara itu, penyedia jasa private trip TripCar Semarang Sofyan mengatakan, customer yang ia layani beragam. Selain sebagai diver, ia juga berperan sebagai tour guide. Dijelaskannya, maksimal dalam model wisata ini adalah empat orang. Jika lebih termasuk rombongan wisata. Adapun fasilitas yang diberikan fleksibel, menyesuaikan keinginan customer.
“Lebih ke pelayanan fleksibel, dari segi waktu, destinasi wisata, dan tempat makan. Semua terserah tamu, meski ada paket. Kita juga bisa ganti destinasi, manut dengan customer,” ujarnya kepada RADARSEMARANG.COM.
Dalam pelayanannya, ia selalu menemani wisata dan makan. Ia juga melayani memotret alias menjadi fotografer. Bahkan, uniknya ia sekaligus menerima curhatan customer. Pengalaman unik lainnya, customer minta diantar untuk service handphone.
“Memang bisa apa saja tergantung permintaan. Itu nilai plusnya, tidak terganggu maupun mengganggu wisatawan lain. Misal ketika akan ke toilet, tidak ribet menunggu wisatawan lain,” imbuhnya.
Jika ikut agen rombongan, lanjutnya, tidak bisa bebas, harus sesuai jadwal mereka. Makan menyesuaikan selera masing-masing customer. Adapun destinasi wisata yang boiasa dia tawarkan, di antaranya Pondok Kopi Sidomukti, Kota Lama, Sampookong, Candi Gedong Songo, Ayanaz, Eling Bening, Rawa Pening, bahkan Dieng Wonosobo. Untuk harga, mulai dari Rp 500 ribu one day tour trip. Ada pula private solo trip, itu yang paling sering dipesan. Tak hanya tripcar, ia juga melayani tripjek alias menggunakan sepeda motor.

Ajak Wisatawan Kenali Sejarah dengan Berjalan Kaki
Layanan private trip kini mulai menjamur. Bagi kalian yang merasa risih berwisata dengan banyak orang, private trip solusinya. Jika menyukai kesejarahan tempat yang dikunjungi, maka Bersukaria Tour Organizer ini sangat mengedepankan story telling.
Jasa layanan piknik alias jalan-jalan secara privat, kini menjamur di Ibu Kota Jawa Tengah. Bersukaria Tour Organizer dengan moto andalannya, Bersukaria Walking Tour. Bersukaria siap menemani wisatawan berkeliling di sejumlah tempat wisata dan bangunan bersejarah di Kota Semarang. Tidak hanya jalan-jalan, peserta walking tour akan mendapatkan pengetahuan tentang seluk beluk dan sejarah di berbagai tempat yang dikunjunginya di Kota Lumpia ini. Sesuai dengan namanya, Bersukaria Walking Tour ini menawarkan tur dengan jalan kaki.
“Bersukaria ini salah satu programnya adalah walking tour. Kami akan mengeksplorasi sebuah wisata. Di sini bisa lebih detail menikmati momen dengan berjalan kaki,” jelas Owner Bersukaria, Fauzan Kautsar.
Fauzan menambahkan wisatawan akan belajar dengan didampingi story teller. Tugasnya mendampingi dan menceritakan sejarah dari bangunan yang dikunjunginya.
“Story teller ini tugasnya menceritakan cerita-cerita unik dari sejarah tempat yang dikunjunginya. Bahkan dikemas dengan cara yang menyenangkan. Sehingga wisatawan bisa enjoy dan menikmati di setiap sudut destinasi wisata,” imbuhnya.
Menurutnya, target dari walking tour adalah generasi milenial dan generasi Z, dengan kisaran usia 20 tahun hingga 35 tahun. Tapi tidak menutup kemungkinan wisatawan yang menggunakan jasanya juga dari berbagai kalangan usia.
Pihaknya memiliki lebih dari 20 rute destinasi wisata tentang Kota Semarang. Terbagi menjadi beragam kategori, seperti kawasan yang mengangkat tentang Kota Lama, Pecinan, dan Simpang Lima. Kemudian ada juga tour yang mengangkat cerita seperti sejarah perkembangan kereta api. Ada pula tour yang mengangkat kuliner. “Jadi kami memang sudah ada pilihan untuk rute-rutenya,” tambahnya.
Dari pilihan rute tersebut, ada dua jenis tipe walking tour. Pertama, tipe reguler, yang aktif di setiap akhir pekan dan tanggal merah ataupun libur nasional. Tipe ini sudah terjadwal untuk rutenya. Misal hari Sabtu ke Kota Lama, hari Minggu ke Pecinan. Jadi dari Bersukaria yang menentukan. Sementara untuk tipe kedua ada private tour. Wisatawan dapat memilih rute sesuai dengan keinginannya. “Jadi kalau private tour, wisatawan bebas memilih rute dan waktu yang mereka inginkan serta tidak digabung dengan peserta lain,” akunya.
Menurutnya setelah pandemi Covid-19 ini, private tour menjadi pilihan favorit. Wisatawan bisa memilih rute yang diinginkan. Perjalanan setiap satu tripnya, wisatawan akan berjalan sejauh dua kilometer dengan durasi waktu dua jam.
Fauzan mengaku, pihaknya mematok harga untuk reguler dengan suka-suka. Sementara untuk private tour pihaknya mematok harga Rp 199 ribu per grup. “Kami mematok harganya per grup Rp 199 ribu, maksimal bisa diikuti oleh 15 peserta,” ungkapnya.
Selain wisatawan lokal, pihaknya juga sering mendapat orderan dari turis asing. Tokoh-tokoh seperti Bimbim Slank, pemenang Puteri Indonesia tahun 2015 Anindya Putri, influencer, dan sebagainya.
Fauzan berharap Bersukaria Walking Tour ini bisa mengenalkan sejarah kepada masyarakat luas. Sehingga mereka bisa nguri-nguri budaya agar selalu menjaga dan melestarikan keragaman yang ada di sekitarnya.
“Harapannya kami bisa menjadi wadah untuk masyarakat Indonesia. Kota Semarang pada khususnya untuk nguri-nguri budaya dan mengenalkan sejarah,” pungkasnya. (ifa/kap/ida)