RADARSEMARANG.COM – Bintara Tinggi Urusan Dalam (Batuud) Pelda Suliyan cukup dekat dengan rakyat. Anggota TNI yang berdinas di Koramil 12/Banyubiru, Kabupaten Semarang ini juga menginiasi terbentuknya Komunitas Sahabat Babinsa (KSB). Bahkan komunitas sosial ini sudah berkembang luas di lima wilayah.
Pelda Suliyan lahir di Desa Kemambang, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Awalnya, ia ingin memaksimalkan potensi yang ada di desanya sendiri. Hal itu ia lakukan dalam rangka turut serta untuk membangun desa dan memberdayakan masyarakat sekitar. Kondisi geografis Desa Kemambang berada di daerah pegunungan serta banyak ladang.
Saat itu sedang tren motor trail atau trabas. Awalnya, trabas dilakukan melewati jalan ladang warga setempat. Hal ini tentu berisiko merusak tanaman di ladang. Karena itu, ia bersama para pemuda setempat membuat jalur khusus trabas agar tidak melewati ladang milik warga.
“Ya, bagi mereka jalur tersebut biasa saja, Mas. Tapi kalau bagi warga kan itu untuk mereka menuju ladang, di mana itu menjadi mata pencaharian mereka,” ungkapnya.
Hal tersebut disambut baik oleh warga, dan pembalap motor trail. Hingga puncaknya jalur tersebut dijadikan tempat untuk launching sepeda motor dari Astra Jakarta. Namun seiring berjalannya waktu, terjadi permasalahan yang terjadi dengan pemerintah desa. Tidak ingin bersinggungan dengan pemerintah desa, Suliyan memutuskan untuk tidak melanjutkan hal tersebut.
“Saya tidak bisa jika disuruh untuk diam. Saya pun beralih dengan membentuk KSB itu, Mas,” katanya.
Komunitas Sahabat Babinsa saat ini sudah memiliki lima cakupan wilayah, yakni Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Magelang, Temanggung, dan Boyolali.
Suliyan mengungkapkan, komunitas tersebut tercipta pada 2020 saat ia masih menjadi Babinsa Desa Gedong, Kecamatan Banyubiru. Di Desa Gedong tersebut, menurutnya, memiliki potensi lebih, yakni poteni keberagaman agama yang dianut oleh masyarakat.
Selain itu, dari segi tingkat pendidikan, menurutnya, juga tinggi. Karena masyarakat Desa Gedong banyak terdapat sarjana. “Sehingga jika saya masuk ke desa yang seperti itu sebagai Babinsa, saya tidak bisa main. Karena paling tidak, kita bisa berkomunikasi dengan baik dengan masyarakat,” lanjutnya.
Berada dalam kondisi desa yang memiliki potensi seperti itu, membuatnya untuk melakukan inovasi. Akhirnya, ia mencoba mencari ide dengan mengumpulkan masyarakat untuk diajaknya melakukan kegiatan sosial. Waktu itu, bersih-bersih rumah ibadah yang ada di Desa Gedong.
“Karena antusias warga sangat tinggi dengan kegiatan sosial itu, maka kegiatan sosial itu saya bawa keluar dalam lingkup Kecamatan Banyubiru, dan itu baik juga antusiasnya. Kemudian saya bawa ke tingkat Kabupaten Semarang,” katanya.
KSB sendiri memiliki kegiatan beragam. Mulai membantu bersih-bersih rumah ibadah, panti asuhan, pondok pesantren hingga berkolaborasi dengan lembaga lainnya. Kegiatan tersebut juga didukung di desa-desa lainnya dengan berkoordinasi dengan Babinsa lainnya untuk menjadi pintu masuk. “Akhirnya kegiatan sosial tersebut bisa menjadi kegiatan para Babinsa yang ada di desa-desa lainnya,” ujarnya.
Selain bersih-bersih tempat ibadah, KSB turut membantu pembangunan tempat ibadah. Setiap hari Jumat, KSB berkolaborasi dengan para pedagang sayur di Magelang menyalurkan sedekah sayur bagi pondok pesantren, panti asuhan, dan kelompok masyarakat lainnya. Dalam satu hari tersebut, bisa terkumpul sebanyak 1 ton sayuran untuk dibagikan.
“Kita memang memiliki sasaran utama dari pembagian sayuran, yakni 21 pondok pesantren dan 15 panti asuhan. Kita akan menyalurkan sebaik mungkin dan semampu kita,” katanya.
Suliyan menambahkan, pihaknya tidak menerima relawan secara individu untuk bergabung, melainkan relawan secara kelembagaan. Mulai dari sekolah hingga komunitas-komunitas yang lain. Sedikitnya 49 lembaga yang sudah ikut tergabung dalam kegiatan sosial. Lembaga-lembaga tersebut, menurutnya, bisa saling melengkapi yang yang dibutuhkan dalam berkegiatan sosial.
“Misalnya terdapat komunitas mobil pikap dari Ambarawa. Itu bisa membantu kami mengangkut sayuran,” jelasnya.
Ke depannya, pihaknya akan terus melakukan kegiatan sosial bagi yang membutuhkan. Juga membantu tempat-tempat ibadah ataupun pondok pesantren yang baru. Nantinya ia juga akan berkolaborasi dengan komunitas maupun lembaga lainnya untuk mendukung kegiatan sosial yang dilakukan. (nun/aro)