28 C
Semarang
Sunday, 20 April 2025

Apartemen Menjamur di Kawasan Undip Tembalang, Bidik Konsumen Mahasiswa

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Kawasan Semarang atas, yakni Tembalang dan Banyumanik (Sumurboto dan Pedalangan) kini banyak berdiri hunian apartemen. Para developer menyasar konsumen mahasiswa Undip dan masyarakat umum. Ada juga yang menjadi investasi untuk disewakan.

 Allaam Tsaqif Anwar berstatus mahasiswa Administrasi Bisnis FISIP Universitas Diponegoro (Undip). Mahasiswa asal Jepara itu kini  tinggal di Cordova Edupartment Jalan Ngesrep Timur V, Kelurahan Sumurboto, Kecamatan Banyumanik. Pria 22 tahun ini memilih tinggal di apartemen ketimbang di rumah kost. Orangtuanya membelikan satu unit apartemen di lantai tujuh  tipe studio dengan luas 25 meter persegi pada 2019.

“Tujuannya sih buat investasi, tapi sekarang saya huni daripada tidak terpakai. Dulu orangtua saya beli seharga Rp 500 jutaan. Total harga Rp 600 jutaan full furnished,” ujarnya kepada RADARSEMARANG.COM.

Menurutnya, tinggal di apartemen lebih nyaman. “Aku sering mengerjakan tugas di apartemen dengan mengajak teman-teman. Mereka juga sering nginap di sini. Tapi parkirnya bayar sendiri,” katanya.

Dikatakan, banyak fasilitas di Cordova Edupartment, seperti kolam renang, gym, ruang rapat, wall climbing, mini market, dan masjid. “Parkirnya kalau sepeda motor bayar Rp 5 ribu sehari, dan Rp 75 ribu sebulan. Sedangkan kalau mobil Rp 10 ribu sehari, dan Rp 150 ribu sebulan,” ujarnya.

Unit apartemen yang ditinggali Allaam memiliki fasilitas kitchen set, kamar mandi, kamar tidur, meja belajar, dan kursi.

“Ada tempat tidur yang bisa dilipat untuk dua orang. Tipe di atasnya ada dua kamar tidur, satu ruang tamu, kitchen set, dan kamar mandi,” jelasnya.

Setiap bulan, ia harus membayar sekitar Rp 1,4 juta untuk biaya listrik, air, kebersihan, satpam, dan lainnya.

Diakui, harga unit apartemen setiap naik satu lantai lebih mahal Rp 25 juta. Sebab, suasananya akan lebih nyaman dan sunyi. “Kalau di lantai tujuh itu, masih sering mendengar suara lalu lintas dan masih berisik.  Sudah bisa melihat pemandangan gunung. Kalau di atas kan lebih nyaman dan bisa melihat pemandangan lebih luas,” tuturnya.

Apartemen 21 lantai ini juga bisa disewakan kepada pengelola, karena ada pemilik yang menyewakan unit miliknya. Saat ini, harga unit apartemennya naik hingga 51 persen per tiga tahun. Menurut klaim pengelola, saat ini harganya menyentuh Rp 1 miliar.

Allaam menambahkan, kehidupan sosial di apartemen sangat kurang. Namun ada kegiatan yang diadakan oleh manajemen seperti upacara HUT kemerdekaan. “Itu tergantung individunya, karena ada juga penghuni warga negara asing. Kalau saya sering menyapa dan terkadang nongkrong bareng dengan karyawan,” ujarnya.

Geraldo TH, 20, mahasiswa Undip lainnya juga memilih tinggal di apartemen. Pria asal Jakarta ini tinggal di Apartemen Alton sejak awal 2022.

Aldo -sapaan akrabnya- mengatakan,  alasan membeli unit apartemen untuk investasi. Karena semakin lama, semakin naik harganya. “Perbedaan investasi jika kost kan tidak seperti itu. Apartemen ini bisa dijual atau disewakan,” katanya.

Pada 2017, satu unit apartemen dibeli seharga Rp 300 juta. Saat ini, bisa laku dijual hingga Rp 550 juta. “Jadi, ini investasi sebelum dibangun,” ujarnya.

Di Apartemen Alton ada sistem pembayaran IPL atau Iuran Pengeluaran Lingkungan setiap bulannya, meliputi listrik, air bersih, kebersihan, dan satpam. “Untuk listrik pakai token. Untuk air PDAM Rp 50 ribu per bulan. Untuk kebersihan, satpam, dan parkir, total Rp 350 ribu per bulan,” bebernya.

Aldo mengakui, tinggal di apartemen tidak seguyub di kost. Penghuninya lebih individualis. “Memang perlu ada keguyuban itu,” ujarnya.

Ia sering mengajak teman-teman main di apartemennya, bahkan sampai 10 orang. “Mereka banyak foto-foto dan berenang. Bisa lihat pemandangan Kota Semarang dari sini. Keren pokoknya,” tuturnya.

Badan Diklat DPT REI Pusat dan eks Ketua DPD REI Jateng MR Priyanto mengatakan,  terdapat tiga apartemen besar yang berada di kawasan Tembalang. Yakni, The Alton Apartemen yang berada di Jalan Prof Sudarto, Pedalangan, Banyumanik;  Cordova Edupartment di Jalan Ngesrep Timur, Sumurboto, Kecamatan Banyumanik, dan Apartemen Tamansari Cendekia Jalan Durian Raya No 77, Pedalangan, Kecamatan Banyumanik.

“Dengan berkembangnya kampus di manapun itu pasti akan memerlukan hunian. Dengan lahan yang tidak begitu luas, apartemen ini bisa menjadi solusi agar hunian untuk masyarakat khususnya mahasiswa bisa memadai,” ungkapnya.

Menurutnya, kawasan seperti ini menjadi rebutan para developer untuk mengembangkan bisnisnya. Selain itu, apartemen juga lebih mudah dalam memanajemen pengelolaannya.

“Kalau kos itu biasanya minim kamar. Akhirnya developer berlomba-lomba menyiapkan hunian yang banyak dengan tempat terbatas. Berkembangnya konstruksi, maka dibuatlah hunian yang bertingkat yakni apartemen,” katanya.

Ia menambahkan, Alton dibangun di atas lahan sekitar 15.000 meter persegi dengan 30 lantai. Fasilitasnya pun bermacam-macam, seperti kamar tidur, kamar mandi, listrik 2200 VA, sky garden, fitness center, sauna, kolam renang, taman bermain anak, dan sebagainya.

Jenis kamarnya pun bermacam-macam mulai dari studio dengan ukuran kamar 21 meter persegi berisi satu kamar mandi, satu tempat tidur, kemudian  tipe 2BR dengan dua kamar tidur, dan 3BR dengan tiga kamar tidur. Kisaran harganya bermacam-macam mulai Rp 300 juta hingga Rp 600 juta tergantung tipe yang dipilih. “Tipe studio harganya di bawah Rp 600 juta, ini yang banyak diburu,” ujarnya.

Selain itu, ada Apartemen Tamansari Cendekia yang berada di kawasan strategis. Berada di lingkungan kampus ternama, pusat perbelanjaan, dan juga sarana kesehatan ini banyak mengundang para pembeli.

Menurutnya, konsep Apartemen Tamansari Cendekia ini terintegrasi dengan teknologi kekinian, seperti sistem pin door lock dan sistem kontrol menggunakan smartphone untuk memudahkan pemilik. Fasilitas penunjang seperti shuttle bus, ruang kreatif, ruang diskusi, gym, kolam renang, dan fasilitas lainnya menjadikan apartemen ini diburu para konsumen. Namun pandemi Covid-19 sempat menghentikan pembangunan apartemen di kawasan Tembalang ini, yakni Paragon dan Abimanyu.

“Pembangunan apartemen sempat terhenti karena pandemi. Tapi juga ada yang berjalan hingga sekarang,” katanya.

Menurutnya, konsumen saat ini lebih memilih tinggal di apartemen dibandingkan memiliki rumah. Meski mencari rumah landed di Kota Semarang masih mudah. Apartemen biasanya digunakan untuk investasi.

Bebas Banjir dan Pangsa Pasar Bagus

Perkembangan Kota Semarang yang semakin modern berpengaruh pada  menjamurnya apartemen sebagai kebutuhan hunian. Terutama di Kawasan Semarang Atas, seperti Tembalang, Sumurboto, dan Pedalangan. Selain tidak rawan banjir, lokasi strategis, daerah ini juga memiliki pangsa pasar yang bagus.

Ketua Komisariat REI Kota Semarang Ahmad Arifin mengatakan, wilayah Semarang Atas mempunyai prospek yang bagus. Selain dari pangsa pasarnya, juga kerawanan akan bencana banjir.

“Dilihat dari sisa tanah di Semarang itu banyaknya lahan kosong memang di daerah Semarang Atas. Apalagi kawasan Undip itu pangsa pasarnya bagus,” jelasnya kepada RADARSEMARANG.COM.

Menurutnya, pengembangan perumahan dan apartemen di kawasan ini juga bisa memicu perkembangan ekonomi yang lain. Ia menambahkan, apartemen ini bisa disewakan dan menjadi hak milik (HM). Biasanya orang tua yang anaknya kuliah di daerah Tembalang lebih memilih untuk membeli apartemen dari pada menyewanya. “Tergantung dari permintaan customer sendiri,” katanya.

Selain menyasar masyarakat pekerja, apartemen di daerah Undip Tembalang ini didominasi oleh mahasiswa. Menurutnya, apartemen di kawasan ini didominasi oleh mahasiswa dari Jawa Timur dan Jawa Barat.

“Kebanyakan memang mahasiswa. Jadi, orang tua membelinya, dari pada uang habis untuk nyewa, ya mending beli sekalian. Kalaupun tidak dipakai bisa dijadikan investasi di kemudian hari,” ujarnya. (fgr/kap/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya