RADARSEMARANG.COM – Jamu kuat untuk kaum pria kini marak beredar di pasaran. Tak sedikit yang tanpa dilengkapi izin edar dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Selain itu, rata-rata produk untuk menambah stamina pria di urusan ranjang itu mengandung bahan kimia berbahaya.
Belum lama lalu, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Semarang memusnahkan barang bukti jamu dan obat-obatan ilegal. Selain jamu kuat, yang dimusnahkan adalah jamu pegal-pegal dan obat pelangsing. Tiga barang tersebut masuk daftar produk mengandung bahan kimia berbahaya dan tidak memiliki izin edar yang marak diperjualbelikan.
“Memang, efeknya langsung cespleng (manjur, Red). Itu dosisnya bisa tiga sampai empat kali lipat,” kata Kepala Balai BPOM Semarang Sandra M P Linthin, belum lama ini.
Berdasarkan penelusuran petugas BPOM, penjualan obat-obatan tradisional itu menjamur di pasaran karena efeknya sangat manjur. Kendati mujarab, produk ilegal itu mempunyai efek samping yang membahayakan bagi tubuh bila dikonsumsi secara terus-menerus.
“Tetapi tidak dipikirkan dua atau tiga empat tahun kemudian menyebabkan risiko gangguan kesehatan,” jelasnya.
Dalam razia, terdapat tiga pelaku usaha yang terjaring operasi penindakan. Dua distributor berasal dari Kabupaten Batang dan satu asal Kota Semarang. “Awalnya memang dengan pendekatan persuasif, melalui pembinaan lalu pernyataan tidak akan mengulang lagi. Tapi pelaku tidak bisa dibina,” ucapnya.
Penjualan jamu dan obat kuat kini memang semakin marak. Selain di apotek, juga di toko obat pinggir jalan. Juga di toko online dan media sosial. Di apotek, biasanya menjual obat kuat yang sudah berizin alias legal.
Dina Karimah, 23, salah satu karyawati apotek di Jalan Patla Kangkung, Kendal menceritakan, pembeli obat kuat di tempatnya rata-rata orang dewasa, mulai usia 40-an. Kebanyakan pelanggan memilih obat kuat berupa kapsul merek Jaguar dan Neo Hormoviton pasak bumi.
Menurutnya, obat kuat merek tersebut paling laris di antara obat kuat lain yang ada di apoteknya. Obat kuat jenis kapsul itu bisa digunakan untuk laki-laki dan perempuan.
“Tapi kebanyakan yang beli ya laki-laki. Biasanya beli sak emplek (satu strip). Isinya lima,” ujarnya kepada RADARSEMARANG.COM.
Dina menjelaskan, obat kuat itu memiliki manfaat yang hampir sama dengan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Dalam satu bulan, juga tidak tentu berapa banyak obat kuat yang terjual. Selain itu, obat kuat di apoteknya sudah izin BPOM. Sehingga aman dikonsumsi sesuai aturannya.
“Alhamdulillah yang kami jual sudah BPOM semua. Kalau aturan minumnya ya sehari satu kali satu tablet,” katanya.
Di toko online, banyak menawarkan obat penambah kejantanan. Ada yang ilegal, ada yang sudah berizin edar. Harganya mulai Rp 50 ribu hingga jutaan rupiah. Misalnya, produk Viagra USA Obat Kesehatan Seksual Pria Obat Kuat Sex Pria. Obat kuat berbentuk tablet ini dijual Rp 250 ribu per botol isi 30 tablet. Namun selama masa promo hingga 30 Juni 2022, harga turun menjadi Rp 198 ribu.
Penjualnya berdomisili di Kabupaten Semarang. Obat kuat yang penjualan lewat platform blibli ini diklaim sebagai obat herbal yang berfungsi untuk membuat ereksi pada penis, sehingga tahan lama, ereksinya kuat, mengatasi ejakulasi dini, serta mengatasi impoten.
“Obat ini cocok digunakan oleh pria yang frustasi atau kehilangan nafsu seksual dan disfungsi ereksi, tetapi ingin melakukan hubungan intim dengan pasangan,” promonya.
Penjualan obat kuat juga kerap dilakukan lewat pesan WA (WhatsApp) dan media sosial (medsos), baik Facebook maupun Instagram. Biasanya penjualnya memasang foto perempuan seksi. Salah satu produknya adalah Muncord kapsul. Obat kuat ini diklaim terbuat dari jamur cordyceps “emasnya bahan herbal” yang berfungsi untuk meningkatkan stamina saat beraktivitas/berhubungan, imunitas, sangat baik bagi pria yang mengalami ejakulasi dini, disfungsi ereksi, dan mudah lelah. Harganya mencapai Rp 800 ribu per paket. Namun selama promo dijual Rp 300 ribu.
Selain kapsul dan tablet, ada juga obat kuat yang berbentuk gel. Namanya Vitaline Gel. Penambah kejantanan pria ini terbuat dari minyak kecambah gandum mengandung banyak vitamin E, bisa menambah ukuran Mr.P dan memperkeras ereksi. Harganya juga Rp 800 ribu per paket.
Wahyudi, 53, salah satu pengguna obat kuat asal Brangsong, Kendal mengaku, membutuhkan bantuan doping obat kuat saat melakukan hubungan intim dengan istrinya. Biasanya dalam sebulan, dia menghabiskan dua strip. Itu juga tergantung kondisi dan keinginan syahwatnya.
“Ya gak tentu juga pakainya. Kalau lagi pengin dan gak ada bantuan itu (obat kuat) saya cepat lemes,” ucapnya sambil tersenyum.
Tak hanya menggunakan obat kuat jenis kapsul, Wahyudi juga sempat pergi ke Mak Erot untuk urusan kejantanannya. Menurutnya, pijat Mak Erot memiliki efek yang cukup lama. Itu juga membuat istrinya puas.
“Awalnya emang pakai doping obat. Tapi ada saran teman, terus saya ke Mak Erot. Sama enaknya sih, tapi manjurnya beda,” ceritanya.
Wahyudi mengatakan, di usianya yang sudah setengah abad ini membuat dia terkadang minder dengan urusan ranjang. Dia juga pernah khawatir jika istrinya tidak puas. “Makanya, saya inisiatif ndandakke kejantanan,” katanya sambil terbahak. (dev/aro)