RADARSEMARANG.COM – Menjamurnya obat kuat dan perangsang menjadi perhatian seksolog dan dunia medis. Pasalnya, tidak semua obat-obatan yang beredar memiliki izin BPOM dan diracik sesuai dosis konsumen.
Akibat paling fatal telah menyebabkan beberapa kasus konsumen obat kuat meninggal saat melakukan hubungan seks. Seperti yang disampaikan seksolog Dr Andi Sugiarto, Sp.RM.
“Konsumsi seperti itu kan harus lihat dari fungsi jantung dan ginjal atau kondisi fisik orang yang minum,” ujar Dr Andi kepada RADARSEMARANG.COM.
Di samping itu, kandungan yang terdapat dalam obat perlu dipahami. Lalu kebutuhan dosis dari setiap peminum obat perlu diatur secara detail. Sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang justru merugikan konsumen.
Untuk itu, Andi mengimbau agar masyarakat tidak sembarang minum obat kuat dan perangsang. Karena permasalahan seksual sejatinya juga perlu dikonsultasikan kepada tenaga medis seperti dirinya.
Dengan begitu, konsumen betul-betul melewati proses pemeriksaan dan mendapat resep yang sesuai dengan keluhan atau permasalahan yang dialami.
Diakui, pergi ke dokter untuk berkonsultasi soal seksual masih dianggap tabu bahkan memalukan bagi sebagian besar masyarakat.
“Ya memang penyebabnya kebanyakan laki-laki ini minder dengan performa seksnya, tapi mau pergi ke dokter masih dianggap tabu, jadi pada beli obat kuat,” tuturnya.
Menurut Andi, masalah ranjang semestinya dibicarakan secara terbuka bagi pasangan suami istri. Bila salah satu merasa kurang fit menjalani aktivitas seksual, pasangan harus saling mendukung dan terbuka untuk mencari pertolongan ke dokter.
Mengingat risiko yang sangat besar, Andi juga menjelaskan bila obat kuat itu bukan solusi tepat. Tidak semua orang dapat menjual obat dengan bebas. Konsumen harus memiliki kesadaran dan lebih pintar dalam hal ini.
“Nggak usah obat-obatan, kecuali punya masalah kesehatan, seperti diabetes, kencing manis, dan semacamnya. Yang penting kita jangan segan bertanya kalau memang ada masalah,” tegas Andi.
Andi justru menekankan agar masyarakat memperbaiki pola hidup dan pola makan menjadi lebih sehat. Dengan begitu, setiap individu akan terjaga dari masalah kesehatan hingga performa seksual membaik.
“Olahraga teratur, kebutuhan gizi seimbang terpenuhi, jangan merokok atau ngevape, itu kuncinya,” imbuhnya.
Sedangkan untuk pemerintah, ia berharap agar peredaran obat tak berizin dapat ditertibkan. Sehingga masyarakat tidak sembarang mencari obat tanpa resep yang tak sesuai kebutuhan dosis. (taf/aro)