RADARSEMARANG.COM – Jateng Valley yang diproyeksikan menjadi salah satu destinasi wisata andalan Jawa Tengah masih belum dibuka. Sejak peletakan batu pertama Juni 2021, objek wisata di wilayah Kelurahan Susukan, Ungaran Timur ini, masih belum rampung.
Minggu (29/5) siang, RADARSEMARANG.COM mendatangi lokasi objek wisata Jateng Valley. Gerbang depan diportal dan sebagian ditutup seng. Juga terdapat banner bertuliskan larangan masuk bagi masyarakat awam. Di sana terlihat sejumlah pekerja tengah melakukan pembangunan.
Maryam, salah satu warga Susukan yang membuka warung di sekitar lokasi wisata ini mengatakan, sudah setahun ini masih dalam pembangunan, dan belum mengetahui persis kapan akan rampung. Ia dan suaminya sudah membuka warung di area wisata jauh sebelum Jateng Valley ada.
“Saya di sini sudah lama Mas, sejak masih menjadi Hutan Wisata Penggaron saya sudah membuka warung di sini,” ujarnya, Minggu (29/5).
Ia mengakui, pada saat masih menjadi hutan wisata yang dikelola oleh Perhutani, pengunjungnya ramai. Baik pengunjung yang ingin melakukan camping ataupun yang ingin menjajal area sepeda gunung, motor trail, dan offroad. Dulunya banyak warga yang berjualan di sekitar objek wisata ini. Namun seiring berjalannya waktu, pengunjung mulai berkurang. Warga pun memutuskan untuk tidak berjualan lagi.
Maryam mengungkapkan, sudah banyak warga sekitar yang mengharapkan wisata Jateng Valley segera rampung. Menurutnya, dengan destinasi wisata yang satu ini akan bisa mengangkat perekonomian warga sekitar. Baik dengan berjualan di sekitar objek wisata maupun ikut bekerja di objek wisata tersebut.
“Ya, semoga bisa cepat buka Mas wisatanya, biar di sini bisa ramai kembali. Dan warga pun bisa ikut terbantu juga,” harapnya.
Salah satu spot yang baru tahap pembangunan yaitu area skateboard. Untuk jarak area skateboard dari gerbang utama Jateng Valley sejauh kurang lebih 2,5 kilometer. Sepanjang perjalanan akan melewati hutan dengan berbagai variasi pepohonan. Untuk akses jalannya masih perlu perbaikan. Dikarenakan terdapat beberapa ruas yang aspalnya mengelupas.
“Selain beberapa fasilitas sekitar area skateboard yang harus dibangun, akses jalan juga harus dilakukan perbaikan,” ujar salah satu pekerja asal Kudus, Sukur.
Ia mengatakan, untuk pembangunan spot skateboard dalam kontrak kerja hanya enam bulan. Namun kondisi cuaca yang sering hujan membuat proses pembangunan molor dua bulan. “Semoga di bulan ke delapan bisa rampung dan ramai pengunjung,” harapnya.
Untuk area skateboard sendiri memiliki luas lahan sekitar 3000 meter persegi. Selain itu, nantinya juga akan dibangun area golf dan bumi perkemahan. Namun saat ini masih dalam tahap pembersihan lokasi.
“Kemarin, selama dua hari area skateboard dibuka untuk uji coba, Mas. Yang datang ramai, sekitar 200 orang,” katanya.
Di beberapa sudut bagian lokasi wisata juga terdapat area bermain anak yang mangkrak bekas peninggalan Wana Wisata Penggaron.
Lurah Susukan Siswanto menjelaskan, saat ini sudah melakukan pembangunan beberapa fasilitas yang ada dan saluran air. Selain itu, dari Dinas PU Provinsi Jawa Tengah juga sudah melakukan pengukuran jalan akses ke wisata Jateng Valley yang nantinya akan dilebarkan. “Untuk pengukuranya sendiri sudah selesai akhir tahun lalu Mas, bulan Desember,” ujarnya.
Siswanto juga mengatakan, sudah banyak warga yang menanyakan bagaimana perkembangan pembangunan objek wisata di lahan seluas sekitar 370 hektare tersebut. Warga sangat menunggu-nunggu dengan dibukanya wisata Jateng Valley ini. “Kalau di objek wisata ini ada kegiatan kan warga sekitar bisa berjualan, sehingga perekonomian warga bisa terbantu, Mas,” harapnya.
Seperti diketahui, peletakan batu pertama fase pertama pada lima titik area Jateng Valley di kawasan Hutan Wisata Penggaron dilakukan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pada Rabu (16/6/2021) atau setahun lalu.
Saat itu, Ganjar mengatakan bahwa peletakan batu pertama ini menandai, di situasi pandemi suasananya tidak melulu haru biru. Namun juga jadi bukti seluruh pihak memiliki semangat untuk bisa bangkit dengan segala cara dan kekuatan. “Pesan saya, ke depan desain yang dibuat itu betul-betul akan bisa mendorong pariwisata yang ciamik, bagus, punya faktor pembeda dengan yang lain,” tegas Ganjar saat itu.
Di sisi lain, Ganjar meminta pada pengembang agar memprioritaskan bangunan-bangunan ikonik. Sehingga bisa menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk bisa datang. “Nanti kalau orang datang, Jateng Valley itu lho ada salah satu yang ikonik yang mereka pasti akan melihat, pingin foto, pingin kemudian melihat di sini,” ujarnya.
Ganjar juga mewanti-wanti agar pengelolaan dilakukan dengan berorientasi lingkungan. Dia berharap tidak terlalu banyak area dengan pohon-pohon yang sudah tinggi menjulang tersebut yang dipotong.
“(Pastikan) sesedikit mungkin (pohon yang dipotong) karena ini sudah menjadi hutan yang sangat bagus. Dan orang kalau datang ke sini harapannya dia akan mendapatkan oksigen segar, gratis, bahagia, dan kemudian mendapatkan nilai tambah dari orang-orang yang datang ke sini,” beber gubernur. (nun/aro)