RADARSEMARANG.COM – Kota Semarang terus berbenah, mulai perbaikan objek wisata hingga fasilitas penunjangnya. Termasuk wisata kuliner. Salah satunya di Jalan Veteran. Di jalan dengan panjang sekitar 1,5 km itu kini menawarkan aneka kuliner yang patut Anda coba.
Mulai simpang Polda Jateng hingga simpang Kariadi, setidaknya ada 25 usaha kuliner yang bisa diicip-icip. Mulai makanan ringan, sampai yang berat. Mulai resto hingga tempat kongkow untuk sekadar ngopi.
Di ujung Jalan Veteran simpang Kariadi, juga dibangun sentra kuliner oleh PT KAI. Di tempat ini, akan ada puluhan PKL eks Jalan Dr Kariadi yang membuka usaha. Mulai bakso, soto, nasi padang, warteg, dan lainnya. Ini akan menambah pilihan Anda menikmati kuliner di sepanjang Jalan Veteran.
Handoko, warga yang tinggal di Pleburan, Semarang Selatan menyambut baik rencana Pemkot Semarang menjadikan Jalan Veteran menjadi pusat kuliner baru di Kota Lunpia. Setidaknya, ini akan menjadi alternatif warga dan pendatang dalam menikmati kuliner. Apalagi lokasi Jalan Veteran tak jauh dari jantung Kota Semarang.”Dari Simpang Lima tidak jauh,” katanya.
Ia berharap, dengan banyaknya tempat kuliner di Jalan Veteran dibarengi dengan penataan parkir kendaraan pengunjung.
“Saya lihat di sepanjang Jalan Veteran mulai Polda Jateng sampai Hotel All Stay selalu penuh parkir mobil hingga ke bahu jalan. Itu membuat arus lalu lintas menjadi tersendat,” ujarnya.
Selain parkir, perlu juga dilengkapi papan petunjuk menuju pusat kuliner ini juga. Di sepanjang trotoar jalan perlu dilengkapi fasilitas bersantai dan spot foto yang Instagramable. “Bisa didesain seperti kawasan Kota Lama,” usulnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang Endro P Martanto saat ditemui usai peringatan Hari Jadi ke-475 Kota Semarang, Rabu (11/5) lalu, mengatakan, setelah resmi menjadi pusat kuliner, ke depan akan dipikirkan tentang arus lalu lintas di Jalan Veteran. Apalagi jalan ini hanya lebar mulai bangjo Polda Jateng hingga di depan resto Daeng Baba. Itu pun setelah saluran di sepanjang jalan itu ditutup. Setelah itu, jalan menyempit.
“Nanti akan dikaji, apakah Jalan Veteran tetap dua arah, atau jadi searah seperti dulu,” kata Endro saat berbincang dengan koran ini di lobi kantor wali kota Semarang.
Diakui, Jalan Veteran memang diproyeksikan menjadi pusat kuliner, selain Jalan Depok, Jalan Singosari dan Jalan Mulawarman Raya Tembalang. “Pasti parkirnya akan banyak,” ujarnya.
Lurah Randusari Edwin Noya menyambut baik pendirian pusat kuliner di wilayahnya. Dirinya berharap ada pemberdayaan warga sekitar, sehingga tidak hanya memberi manfaat bagi pedagang dari luar wilayahnya. Dia berharap, warga Randusari dan pelaku UMKM di wilayahnya diajak berjualan.
“Lebih utama dapat meningkatkan taraf ekonomi warga kami. Sehingga keberadaan pusat kuliner baru tersebut dapat berdampak pada naiknya kesejahteraan masyarakat di sekitarnya,” harapnya.
Dikatakan Edwin Noya, sebanyak 30 PKL yang biasa berjualan di depan RSUP Dr Karyadi akan menempati sentra kuliner yang didirikan PT KAI bersama Pemkot Semarang. “Rata-rata pedagang memang bukan warga Randusari, mereka hanya menempati untuk berjualan. Kemarin kios sudah dibersihkan, beberapa sudah pindah ke sentra kuliner PT KAI,” katanya.
Dirinya siap menyediakan fasilitas yang diperlukan di pusat kuliner tersebut. Baik kantong parkir, tempat istirahat, dan lainnya. Ia menunggu koordinasi dari pihak terkait agar terealisasi dan berjalan lancar.
Bangun Pusat Kuliner dengan Konsep Berbeda
Pemkot Semarang menyiapkan empat ruas jalan menjadi street kuliner atau pusat kuliner. Empat kawasan tersebut adalah Jalan Singosari, Jalan Depok, Jalan Mulawarman Raya, dan Jalan Veteran.Saat ini proses pengembangan kawasan kuliner baru sedang dalam taraf pemaparan Detail Engineering Design (DED) oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang. Ditargetkan tahun ini salah satu dari empat kawasan ini bisa berjalan, dan tahun depan bisa menjadi sentra kuliner baru di Kota Semarang.
Jalan Veteran yang merupakan salah satu ruas jalan yang akan dibuat street kuliner bisa dibilang menjadi kawasan yang tepat. Ada beberapa rumah makan, kafe, hingga pedagang kaki lima (PKL) yang mangkal di kawasan ini. Ruas jalan ini pun cukup lebar, dan letaknya tak jauh dari pusat kota, diperkirakan akan bisa menggerakkan perekonomian.
“Kalau bicara rencana street kuliner di Veteran, rencananya akan dibuat dari pertigaan kantor Golkar sampai depan Kantor KPU Provinsi Jateng. Nah saat ini selain Jalan Veteran, tiga jalan lainnya sedang dalam tahap pemaparan DED,” kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.
Hendi –sapaan akrabnya—menjelaskan, rencana tersebut ditargetkan bisa terealisasi pada tahun ini. Upayanya pun sudah dilakukan sebelumnya, yakni dengan perapian jalan, taman, dan lainnya.
Pantauan koran ini, di Jalan Veteran pun sudah dipasangi lampu hias di pinggir jalan. Trotoar juga sudah diperbaiki dan penambahan kursi dari simpang Polda Jateng sampai ke simpang Kariadi.
“Penambahan-penambahan ini harapannya tentu selain warga Semarang, wisatawan dari luar Semarang bisa datang untuk berwisata kuliner,” harapnya.
Menurut Hendi, setiap ruas jalan yang akan dibuat akan dibuat konsep yang berbeda, karena segmentasi yang disasar juga berbeda. Contohnya, Jalan Mulawarman Raya akan menyasar anak-anak muda karena dekat dengan kampus Undip dan lainnya. Sementara di Jalan Depok yang kental dengan kuliner keluarga akan dibuat lebih nyaman.
“Pasti ada sentuhan khusus. Misalnya di Jalan Depok parkir harus nyaman dan lainnya. Kalau di daerah dekat kampus, mungkin akan akan hot spot untuk mendukung anak-anak muda berkreasi. Intinya tahun ini mulai dikerjakan dan tahun depan harapan saya bisa tuntas,” bebernya.
Khusus di Jalan Veteran, lanjut Hendi, dipastikan akan ada korelasi antara restoran yang sudah ada dan beberapa hotel yang letaknya di Jalan Veteran ataupun tak jauh dari ruas jalan ini. Apalagi kerapian infrastruktur jalan dan street furniture di jalan ini sudah dilengkapi pemkot.
“Kita wellcome dengan investor, belum lama ini saya juga resmikan restoran di Gunungpati. Nah memang banyak wilayah yang disasar oleh investor, kita persilakan. Dari situ infrastruktur jalan juga kita rapikan,” katanya.
Disinggung penertiban PKL yang ada di sekitar simpang Kariadi, Hendi menegaskan jika pusat kuliner tidak dibangun di tempat tersebut. Penertiban, kata dia, dilakukan Satpol PP Kota Semarang sesuai dengan permintaan PT KAI yang ingin asetnya kembali.
“Tapi sebelumnya saya tekankan jika konsepnya tidak penggusuran, tapi relokasi. Nah PTKAI menggeser mereka masuk agar bisa lebih tertata,” tuturnya.
Pihaknya pun saat ini sedang berkomunikasi dengan RSUP dr Kariadi untuk melakukan penataan PKL. Namun relokasi, kata dia, mempertimbangkan lahan baru yang harus dipersiapkan. “Nggak boleh sikat gitu aja, kalau memang punya lahan ya akan ditata ulang,” ujarnya.
Anggota Komisi C DPRD Kota Semarang Joko Santoso mendukung rencana Pemkot Semarang yang akan membuat sentra kuliner. Menurut dia, pelaku UMKM selama dua tahun pandemi ini sangat terdampak, sehingga perlu diangkat agar perekonomian kembali pulih.
“Program pemkot yang berpihak kepada pelaku UMKM ini kita dukung, apalagi mereka sangat terdampak dan mayoritas masyarakat kecil. Harapannya, jika UMKM berjalan, bisa meningkatkan pendapatan, sehingga perekonomian bisa kembali terangkat,” harapnya. (fgr/den/aro)