26 C
Semarang
Monday, 16 June 2025

Sport Tourism di Kendal Belum Berjalan Maksimal, Butuh Perhatian Pemkab

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Setelah mengalami keterpurukan selama pandemi Covid-19, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal berusaha untuk memulihkan kondisi perekonomian warga. Salah satunya dengan menggarap sektor pariwisata. Kota Santri ini fokus pada sport tourism. Seperti apa kondisinya sekarang?

Sport tourism atau konsep pariwisata berbasis olahraga gencar dikampanyekan Bupati Kendal Dico M Ganinduto sejak awal menjabat. Pariwisata ini akan menghubungkan potensi keindahan alam dengan UMKM Kendal. Selain itu, sport tourism ini diharapkan akan meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

Salah satu objek wisata di Kendal yang akan dikembangkan menjadi sport tourism adalah Pantai Indah Kemangi (PIK). Keindahan pantai yang berada di Desa Jungsemi, Kecamatan Kangkung ini dinilai mempunyai daya tarik wisata dan bisa dikembangkan menjadi sport tourism. Saat ini, terdapat beberapa wahana dan sarana olahraga yang bisa digunakan oleh wisatawan. Seperti jetski, berkuda, ATV, banana boat, donat boat, perahu kano, hingga paralayang.

Alhamdulillah beberapa waktu lalu PIK berhasil menambah wahana berupa jetski. Itu bisa mendukung pengembangan sport tourism di Kendal,” ujar Sekretaris Bumdes Sidodadi Jungsemi Saifudin kepada RADARSEMARANG.COM.

Lebih lanjut Saifudin mengatakan, realisasi PIK yang akan dijadikan sebagai wisata berbasis sport tourism ini rupanya belum nyata sepenuhnya. Artinya masih berada dalam tahap perencanaan. Kendati begitu, pihaknya meminta agar pemerintah Kabupaten Kendal terus mengawal dan mewujudkan Pantai Indah Kemangi sebagai tempat wisata berbasis sport tourism.

Saat ini, perbaikan serta penambahan wahana juga terus dilakukan oleh pengelola PIK. Bahkan, nantinya setelah berkunjung ke pantai tersebut, wisatawan bisa membawa oleh-oleh khas PIK. Seperti bandeng kemangi, keripik, hingga minuman rempah khas daerah Kemangi.

“Jadi, nantinya warung-warung di PIK akan digeser ke belakang. Supaya area untuk sport tourism lebih luas. Ibu-ibu dan anak muda juga kami beri pelatihan agar nantinya bisa menjalankan pariwisata ini,” terangnya.

Tak hanya itu, pihak pengelola pantai juga sudah membuktikan kontribusinya dalam pengembangan wisata ini. Salah satunya dengan mensubsidi pendidikan gratis satu tahun bagi anak-anak asli Desa Jungsemi. Artinya, wisata ini tak hanya memulihkan ekonomi. Namun juga memajukan pendidikan di wilayah pesisir tersebut.

“Ada 716 anak yang kami subsidi melalui hasil dari PIK. Dan rencana ke depannya, bakal merilis program kuliah gratis,” jelasnya.

Kendati begitu, rupanya pihak pengelola juga menemukan kendala dalam pengembangan wisata ini. Salah satunya akses atau jalan masuk menuju PIK yang kurang memadai. Selain itu, masalah mengenai sampah kiriman rupanya sempat membuat pengunjung tidak nyaman.

“Kami harapkan Pemerintah Kendal segera menindaklanjuti terkait hal tersebut. Kami juga akan mendukung dan berkontribusi bersama jika sport tourism di PIK ini benar-benar terealisasi. Sehingga PIK juga bisa dikenal hingga kancah internasional,” harapnya.

Potensi wisata berbasis sport tourism juga terlihat di Desa Sumbersari, Kecamatan Ngampel. Di sana, terdapat wisata aeromodelling yang digawangi oleh santri Pondok Pesantren Al Ma’wa Kendal. Awalnya, banyak orang tidak percaya jika pesawat aeromodelling itu dibuat oleh santri pondok pesantren berbasis salaf ini. Pasalnya, pesawat tersebut biasa diproduksi oleh orang-orang berduit dan bukan hal yang main-main.

“Pelopornya Pak Sutrisno. Dia yang mengajarkan kepada santri terkait pembuatan pesawat aeromodelling. Dan saat ini, para santri di pondok tersebut sudah memproduksi puluhan pesawat aeromodelling. Itu pun pesanan semua,” terang Kades Sumbersari Abdul Somad saat dihubungi RADARSEMARANG.COM.

Abdul Somad mengaku, jika belum banyak yang dilakukan pihak pemerintah desa dan masyarakat Sumbersari terkait pengembangan sport tourism aeromodelling di desanya itu. Namun pihaknya akan siap membantu untuk pengembangan lebih lanjut. Meski banyak warga yang belum tahu, Abdul Somad akan terus melakukan sosialisasi dan pemberian informasi agar nantinya dapat terwujud wisata aeromodelling berbasis sport tourism.

“Kami siap untuk memfasilitasi apa saja yang akan dibutuhkan untuk pengembangan wisata tersebut. Hingga saat ini, kami masih terus berkoordinasi dengan dinas terkait,” jelasnya.

Abdul Somad mengaku, saat ini isu terkait sport tourism di desanya juga belum terealisasi. Bahkan pihaknya juga mengalami kendala. Seperti kurangnya bimbingan dan pelatihan yang mengawal pokdarwis Sumbersari.

“Kita perlu itu. Karena kami awam terkait pengelolaan wisata. Tapi jika pihak aeromodeling meminta bantuan, kami siap membantu untuk menyukseskan event,” tambahnya.

Adapun kendala lainnya, yakni saat prosesi latihan aeromodelling. Karena sempat mengganggu warga yang sedang bertani di sawah.

“Kita tidak bisa langsung mengalihfungsikan lahan pertanian warga itu sebagai jalur aeromodelling. Artinya, harus ada sosialisasi dan tindak lanjut secepatnya. Supaya warga juga paham jika desanya akan dibuat sebagai tempat wisata,” tandasnya.

Siapkan Event Sport Tourism

Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kendal Ircham Chalid mengatakan, saat ini program sport tourism merupakan terobosan baru yang ditempuh Bupati Kendal Dico M Ganinduto. Menurutnya, butuh proses panjang dan lama untuk bisa mencapainya.

Sport tourism sampai saat ini masih terus berproses. Karena memang tidak bisa instan. Tahun ini rencana ada beberapa kegiatan dan event sport tourism maupun kejuaraan olahraga yang akan kami gelar di Kendal,” kata Ircham kepada RADARSEMARANG.COM.

Beberapa kegiatan olahraga maupun kejuaraan di antaranya aeromodelling, gowes bersama, senam, turnamen olahraga berbasis alam lainnya.

Guna mendukung sport tourism, pihaknya saat ini telah menganggarkan APBD Kendal. Targetnya olahraga dan pariwisata di Kendal menjadi semakin maju. “Anggarannya tahun ini lebih besar ketimbang tahun lalu,”  paparnya.

Beberapa titik sport tourism di Kendal yang sudah terlihat, di antaranya jalur sepeda ekstrem maupun fun di wilayah Kecamatan Sukorejo, Boja, dan Kendal bawah. Aeromodelling di Kecamatan Ngampel. Paralayang di Kecamatan Sukorejo. Paramotor di Kecamatan Kangkung, dan wisata berkuda di Kecamatan Boja. “Selain itu, beberapa wisata offroad di Boja dan Sukorejo,” imbuhnya. (dev/bud/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya