RADARSEMARANG.COM – Aktivis lingkungan dari Komunitas Pemuda Peduli Lingkungan Asri dan Bersih (Pepelingasih) mengecam aksi pembunuhan pohon peneduh di Kota Semarang. Apalagi aksinya dilakukan dengan cara menyiram pohon menggunakan solar.
Wakil Presiden Pepelingasih Indonesia yang juga Pembina Adiwiyata Kota Semarang Ardiansah mengungkapkan, tindakan ini sangat tidak etis. Apalagi di tengah budaya masyarakat Indonesia yang ramah. Bukan hanya ramah kepada sesama manusia, tapi juga ramah kepada semua makhluk ciptaan Tuhan, termasuk pohon.
“Kami mengecam pelaku penyiraman tersebut. Terlebih lagi, oknum itu diduga melakukan bukan hanya di satu titik, tapi beberapa. Ini mengindikasikan ada unsur kesengajaan di atas keisengan,” kata Ardiansah kepada RADARSEMARANG.COM, Jumat (29/10/2021).
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pekerjaan Umum (DPU), dan pemerintah terkait hak hidup dari apa yang sudah ditanam dengan meluaskan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya merawat pohon.
Ia mengungkapkan, pelaku harus segera melakukan upaya taubat. “Ya taubat, ia harus sadar betul bahwa apa yang dilakukan itu adalah membunuh ciptaan Tuhan,” tegasnya.
Selain itu, harus ditelisik modus perbuatan mereka. Menurutnya, ini bukan hanya didasari atas keisengan semata, namun ada unsur lain di belakangnya.
“Ini masalah yang serius bagi kami. Maka wajib kita usut dan cari pelakunya, dan berikan ganjaran sesuai UU Perlindungan Lingkungan Hidup yang berlaku,” serunya.
Dikatakan, perbuatan ini sudah masuk dalam pelanggaran Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.”Bumi dan air serta kekayaan alam ini adalah anugerah dan karunia Allah SWT. Mari kita rawat secara baik, hidup berdampingan dengan saling memberikan kebermanfaatan satu sama lain,” ajaknya.
Menurutnya, jika manusia merasa terganggu dengan salah satu pohon atau makhluk lainnya, tidak harus langsung menghabisinya. Mereka bisa saja terlebih dahulu berkoordinasi dengan pihak terkait, agar mendapat solusi baik dari pemangku kepentingan. “Saya yakin Pemerintah Kota Semarang sangat terbuka dengan masukan dari warganya. Jadi, tidak perlu bertindak ceroboh, namun merugikan makhluk hidup lainnya,” ungkapnya.
Ia berpesan kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan hidup. Terutama pohon dan tanaman lainnya. “Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan menyelamatkan kelangsungan ekosistem di bumi ini,” katanya. (bam/aro)