27 C
Semarang
Monday, 12 May 2025

10.293 CCTV Disebar di Semarang, Sudah Berhasil Bantu Ungkap Kejahatan

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Perkembangan dan kemajuan teknologi dimanfaatkan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang. Salah satunya dengan mengintegrasikan 10 ribu CCTV di tingkat RT, kantor kelurahan, kantor kecamatan, pusat keramaian, infrastruktur, jalan protokol, dan lainnya.

CCTV ini bisa dilihat secara langsung melalui website tiliksemar dan bisa diakses melalui smartphone. Bahkan ada fitur analitik yang dikembangkan Pemkot dan bisa melakukan analisa di pusat keramaian. Misalnya, terkait pantauan kepatuhan memakai masker, jumlah kendaraan, sampah, banjir, dan parkir liar. Fungsi lainnya tentu untuk ronda online agar Semarang jauh dari kriminalitas.

“Hampir semua CCTV di Semarang ini sudah terintegrasi dan bisa dilihat langsung, mulai dari tingkat RT, pasar, tempat wisata, jalan protokol. Nanti kita juga akan pasang lagi di titik yang dianggap rawan,” kata Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Semarang, Bambang Pramusinto.

Dari 10 ribu lebih CCTV yang dipasang di tingkat RT, baru sekitar 60 persennya yang sudah terintegrasi dan bisa dilihat secara langsung di command center yang di Balai Kota Semarang maupun dari Tilik Semar.

“Wilayah yang belum yakni Gunungpati dan Mijen. Karena memang belum ada jaringan di sana. Saat ini kami bekerjasama dengan vendor untuk membuka akses intenet di wilayah tersebut,” bebernya.

Ia menargetkan, semua CCTV bisa terintegrasi pada tahun 2022 nanti. Ditambah dengan CCTV baru yang akan dianggarkan Pemkot Semarang yang jumlahnya 10.293 di tingkat RT untuk melengkapi CCTV yang sebelumnya sudah dipasang. Dengan adanya CCTV yang terintegrasi ini, menurut dia bisa menekan tingkat kriminialitas di Semarang.

“Misal ada pencurian bisa terekam dan bisa dicari di CCTV ini. Nanti kita akan koneksikan semua dan akan menambah server juga. Menurut saya, banyak sisi positifnya, pelaku kejahatan pasti memikirkan ketika berniat melakukan aksi,” bebernya.

Dari survei yang ada, kata mantan Camat Gajahmungkur ini, tingkat kejatahan di Kota Semarang menurun semenjak adanya CCTV terintegrasi. Terbaru adalah penangkapan begal di depan Balai Kota Semarang yang juga terekam CCTV, sehingga pengembangan dan pencarian pelaku mendapatkan jatah bisa lebih mudah dilakukan.

“Tempat rawan kecelakaan akan kami pasang juga. Misal Sigar Bencah, Kaligawe, dan lainnya. Anggaran kami selain penambahan di tingkat RT, juga ada 30 CCTV lagi dipasang di tempat-tempat rawan dan pusat keramaian,” tuturnya.

Bambang akan menggandeng pihak swasta yang memiliki CCTV untuk bisa diintegrasikan. Selain untuk keamanan, fitur analitik juga bisa digunakan untuk menganalisa kecenderungan perilaku masyarakat.

“Karena dipantau langsung, kita bisa lihat apakah ada kerumunan atau pelanggaran perwal atau tidak. Nanti tim dari Satpol PP, Dishub, maupun kepolisian bisa langsung meluncur. Kalau ada kejahatan pasti bisa terpantau,” tambahnya

Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendra Prihadi menerangkan, jika Pemkot Semarang terus melakukan pengembangan CCTV untuk menjaga keamanan wilayah atau ronda online dan kepentingan analisa data yang diperlukan Pemkot.

“Nah kami akan menambah lagi dan sudah dianggarkan. Masing-masing RT akan diberikan satu CCTV tambahan dan nantinya bisa diintegrasikan,” tambah Hendi.

Hendi menjelaskan, pada tahun 2018 lalu awal mula Pemkot Semarang mulai mengembangkan CCTV setelah ada masukan dari Polrestabes Semarang terkait pengungkapan kasus pembunuhan. Karena jejak dari pembunuh hilang di persimpangan jalan karena tidak terdeteksi CCTV.

“Masukan ini mulai kami realisasikan. Pertama, satu CCTV tiap RT diawal. Lalu disambungkan dengan swasta dan diintegrasikan jadi satu. Banyak kejahatan terungkap. Selain memang karena kehebatan dari kepolisian,” katanya.

Pengembangan CCTV analitik ini, kata dia, berguna bagi kepentingan pemkot. Misalnya memantau kepadatan pasar tradisional, memantau titik parkir liar, analisa tentang kebencanaan, sehingga bisa melakukan langkah antisipasi.

“Misalnya di Pasar Wonodri, harusnya sekian orang kok melebihi batas, bisa kami pantau. Ada juga target parkir. Misalnya, masuk 509 kendaraan kok pendapatan asli daerah (PAD)-nya cuma 100 kendaraan, nah ini bisa dianalisa untuk meningkatkan PAD ke depan,” pungkasnya. (den/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya