RADARSEMARANG.COM – Sebuah yoni tampak tergeletak di depan rumah Harim, warga Karangmalang, Secang, Kabupaten Magelang. Ia mengatakan benda tersebut sudah ada sejak dirinya pindah ke rumah tersebut. Yoni itu pun kini seperti hiasan kolam ikan yang baru dibangun.
“Saya pindah rumah di sini sejak tahun 2000-an sudah ada yoni itu. Kalau sejarahnya saya kurang tahu,” katanya.
Harim memperkirakan untuk ukuran yoni panjang 177 sentimeter dan lebar 77 sentimeter. Ia menduga yoni itu sudah ada sejak 1960. Saat mertuanya mulai membangun rumah yang kini ditempatinya.
Dituturkan Harim, sekitar lima tahun yang lalu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Magelang mengunjungi rumahnya. Namun tidak mengambil yoni itu. Tetap dibiarkan di posisi semula. “Istri dan saya, akhirnya jadi juru pelihara Yoni itu. Karena tidak diambil yoninya. Setiap bulan kami dapat uang Rp 150 ribu dari dinas untuk merawatnya,” katanya.
Harim akhirnya membuat kolam ikan di sekitar lokasi yoni setelah diperbolehkan oleh Disdikbud asalkan tidak menutupi yoni. “Akhirnya yoni tersebut seperti hiasan. Kan saya sudah izin asalkan kolamnya tidak terlalu tinggi dan tidak menutupi yoni,” jelasnya.
Harim mengaku sebisa mungkin membersihkan yoni karena ia mendapat honor. Sementara itu di kebun belakang rumah Harim juga ada dua yoni. Tergeletak di antara tanaman kapulaga. Yoni itu lebih kecil di bandingkan yang ada di halaman rumahnya. “Itu yang juru pelihara yang punya kebun. Bukan saya,” jelasnya.
Karena berada di kebun tampak di sekitar yoni dipenuhi dedaunan yang mengering. Beberapa bagian yoni juga ditumbuhi lumut. Agar tidak bergeser dan aman, di bagian alas yoni dicor. (man/aro)