RADARSEMARANG.COM – Awalnya Sistian Ardiarta warga Bandarjo, Ungaran Barat, Kabupaten Ungaran, cuma iseng-iseng mengunggah video ke Youtube, karena memori ponsel tidak cukup. Siapa sangka subscriber malah bertambah dan menjadi keuntungan tersendiri.
Hobi memancing diperkenalkan oleh sang ayah sejak kecil. Bahkan, saking senangnya memancing, Sistian pergi memancing setiap hari kecuali weekend. Karena saat weekend, spot memancing ramai pengunjung. “Saya hobi memancing sejak Taman Kanak-Kanak (TK). Diajak bapak,” ungkapnya pada RADARSEMARANG.COM.
Biasanya ia memancing dengan 4 orang kawannya. Ia juga mengikuti Komunitas Kaipang Fishing Club. Karena kamera ponselnya cepat penuh dengan beragam video memancing, diapun iseng mengunggah video ke channel Youtube miliknya sejak Februari 2018. Kini ia memiliki 16 ribu subscriber.
Semua konten Youtube ia buat sendiri dengan kamera handphone miliknya. Ia juga mengedit sendiri dengan handphone tanpa bantuan orang lain. Awalnya penghasilan menjadi Youtuber berkisar Rp 1,6 juta perbulan. Dengan berjalannya waktu, kini ia memiliki banyak subscribers dan ia dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah lumayan setiap bulannya. Sedangkan modal memancing hanya membutuhkan sekitar Rp 70 ribu.
Melalui Youtube channel Jamuz Fishing Adventure, banyak orang tertarik dengan konten memancingnya. Bahkan memiliki banyak views setiap unggahannya lantaran tiga point menarik dalam kontennya. Yakni, memancing dengan low budget, spot yang mudah, dan dapat menghasilkan banyak ikan. Itulah yang menjadi ciri khas konten youtubenya.
Tian, sapaan akrabnya, mengaku pernah memancing ke berbagai daerah di Pulau Jawa, termasuk di Jakarta, Serang, Cirebon, Brebes, Tegal, Pekalongan, Kendal, Semarang, Demak, Jepara, Pati, Rembang, Surabaya, dan Madura. Bahkan ia pernah memancing paling jauh di Kalimatan Timur, tepatnya di Bontang.
Untuk mengisi kontennya, ia memilih memancing ke tempat-tempat yang mudah dijangkau, tapi menghasilkan banyak ikan. Ia juga mengaku tak ada alat pancing khusus yang digunakan. Memakai alat pancing berbagai jenis dan merek. Terpenting fungsional dari spesifikasi alatnya. Selain itu, tak ada umpan yang mahal, cukup umpan udang tenger saja yang diperlukan saat memancing. “Alat pancing tidak melulu harus pakai brand yang mahal. Karena pemirsa menyukai konten yang low budget,” ujar laki-laki berusia 31 tahun ini.
Menurutnya, pengalaman yang mengesankan bagi Tian yaitu pernah mendapatkan ikan kakap putih dengan berat 9,8 kg saat memancing di Dam Ijo Semarang. Kendati begitu, hobi memancingnya tak pernah ada yang mulus, sering terkendala ombak besar, kapal terbalik, dan pernah terjebur saat memancing. Selain memancing dan sebagai Youtuber, Tian juga seorang usahawan konter dan service laptop di daerah Ungaran. Tips Tian untuk menjaga kesehatan selama memancing yang terpenting istirahat yang cukup dan pola makan teratur. (mg6/mg7/ida)