RADARSEMARANG.COM – Ikhsanuddin sebelumnya adalah guru bimbingan belajar di Jogja. Karena tidak sesuai passion-nya, ia memutuskan pulang kampung. Di Dusun Pendem, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang.
Ikhsan sapaan akrabnya memilih menjadi petani. Pada awal memulai bertani tahun 2019, ia dipandang sebelah mata. Bahkan orang tuanya melarang. Mengingat dia sarjana matematika. Padahal menurutnya, tren ke depan akan banyak anak muda yang menjadi wirausahawan dan penyerap tenaga kerja.
“Saya memutuskan bertani. Karena punya cita-cita bisa menyerap pengangguran di daerah saya,” paparnya kepada wartawan koran ini Minggu (25/4/2021).
Pada awalnya, banyak orang yang mencibir pilihan Ikhsanuddin. Tetapi segala cibiran diabaikan. “Saya bertani berbasis teknologi walaupun masih sederhana. Saya juga punya manajemen, punya marketing. Umumnya petani, hanya mampu memproduksi. Sedangkan saya bertani diimbangi marketing, manajemen kebun, dan pengembangan riset,” katanya.
Ia bertani karena pertanian adalah sektor yang penting bagi bangsa ini yang harus dimajukan dan dimodernkan. Apalagi pertanian ke depan juga harus ramah lingkungan. “Petani sekarang saya lihat hanya mengedepankan tanamannya bagus secara fisik. Mereka tidak lagi memikirkan kesehatan produknya apalagi memikirkan tanahnya untuk generasi selanjutnya,” jelasnya.
Ikhsan memilih stroberi sebagai komoditas. “Saat saya membangun green house, orang-orang mulai melirik. Ternyata ada pertanian yang berbasis modern dengan manajemen profesional. Dari situ lah banyak petani di daerah saya mulai bertanya tentang sistem pertanian, sistem marketing, dan lain-lain,” imbuhnya.
Stroberi yang ditanam merupakan asal California yang terkenal akan buahnya yang besar dan rasanya manis. Masa tanam hingga panen 50-60 hari. Untuk menghasilkan stroberi yang berkualitas, jelasnya, tanaman perlu diberi nutrisi secara cukup. Ikhsan menjelaskan untuk perkebunan stroberi menggunakan deep irrigation, kemudian penyiramannya menggunakan sprinkle.
“Jadi tanaman saya full organik. Semuanya berbahan alami yang diambil dari daerah sekitar. Seperti urine kambing, bonggol pisang, dan batang pisang. Bahan mentah itu kemudian saya fermentasikan,” jelasnya.
Ikhsan menyetor panen stroberinya ke toko-toko organik yang sudah mapan dan menggunakan reseller di kota-kota sekitar seperti Jogjakarta, Semarang, dan Solo. Ia juga menjual melalui online di media sosial. (rfk/lis/bas)