RADARSEMARANG.COM – Meski sudah dibuka, ternyata minat masyarakat masih tetap minim untuk menonton film di bioskop. Masyarakat memilih menonton di rumah dengan berlangganan ke platform penyedia layanan streaming film berbayar seperti Netflix, Iflix, Hooq, Viu, HBO Go, Vidio, Amazon, atau lainnya.
Bioskop Cinepolis Java Supermall Kota Semarang tampak sepi. Di depan pintu masuk, hanya ada satu petugas tiket sekaligus penjual snack. Tak ada antrean panjang penonton. Sementara di dalam, tampak dua loket ditutup dengan tanda silang (X, Red). Di tempat duduk atau ruang tunggu juga tidak ada pengunjung.
Meski sepi, bioskop ini tetap buka. “Buka, mbak,” kata salah seorang petugas yang enggan menyebutkan nama. Ia juga tidak berkenan memberikan keterangan lebih lanjut.
Jadwal Sabtu (27/2/2021), ada empat judul film yang ditayangkan. Yaitu Detective Chinatown : The Tokyo Showdown, The Little Things, Violet Evergarden : The Movie, dan Stand By Me Doraemon 2. Semua harga tiket film tersebut masih di angka Rp 35.000.
Ternyata Cinepolis Java Supermall sudah buka sejak November 2020 lalu. Sesuai anjuran pemerintah, bioskop ini menjalankan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, menggunakan hand sanitizer, membatasi kapasitas menjadi 50 persen, serta menyediakan pelayanan tiket secara online.
Bahkan, demi memikat penonton, Cinepolis juga membuat terobosan baru berupa Rental Cinema Pribadi. Yaitu pelayanan menonton film untuk keluarga, kerabat, tanpa harus satu ruangan dengan penonton yang tidak dikenal.
Tak hanya nonton film, tapi juga bisa dipesan untuk meeting, gathering, pesta ulang tahun, hingga bermain game, mulai dari harga Rp 599.000 hingga Rp 1.224.000.
Hal yang sama juga terlihat di Cinema XXI yang ada di Paragon Mall, DP Mall, Mal Ciputra hingga Trans Mart. “Prioritas kami adalah menciptakan lingkungan yang sehat serta rasa aman dan nyaman bagi seluruh petugas dan pengunjung. Kami memastikan bahwa seluruh bioskop yang telah kembali melakukan kegiatan operasional menerapkan protokol kesehatan,” kata Head of Corporate Communications & Brand Management Cinema XXI, Dewinta Hutagaol.
Dalam rangka memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat Indonesia perihal bioskop yang telah kembali beroperasi, pihaknya melakukan serangkaian inisiasi awareness di lokasi-lokasi bioskop yang telah aktif. Sebagai langkah inovasi, pengunjung bisa menyewa bioskop untuk nonton atau kegaitan lainnya misalnya seminar. “Konsepnya adalah kami menyediakan ruang studio dengan fasilitas layar dan audio yang digunakan untuk kepentingan seminar maupun presentasi,” paparnya.
Lalu bagaimana untuk memenuhi biaya operasional? Dewinta enggan berkomentar banyak. Dia berharap agar kondisi membaik sehingga keadaan perekonomian dapat kembali stabil. Termasuk dalam hal efisensi perusahaan misalnya karyawan yang harus dirumahkan. “Kami berharap kondisi dan perekonomian stabil, sehingga Cinema XXI dapat kembali menjalankan peran sebagai bagian dari ekosistem perfilman Indonesia serta memberikan kontribusi positif bagi perekonomian tanah air,” jelasnya.
Disinggung tren baru nonton film lewat platform berbayar, dirinya percaya jika bioskop punya pasar tersendiri. Apalagi setiap platform memiliki value tersendiri bagi para penikmat film. Bioskop juga punya kelebihan, dimana penonton bisa mendapatkan pengalaman tersendiri.
“Pengalaman yang tidak dapat digantikan, seperti cinematic experience, bagaimana kita dapat immerse ke dalam imajinasi para pembuat film, serta pengalaman menghabiskan quality time bersama orang-orang terkasih/terdekat,” tambahnya.
Dirinya percaya bahwa bioskop, merupakan bagian dari ekosistem perfilman yang bertugas membantu dan menerjemahkan imajinasi para filmamaker. Selain itu, bagi sebagian orang, bioskop tuh semacam pintu yang bisa mengantarkan mereka ke belahan dunia lain. “Bioskop dianggap sebagai rumah kedua bagi para penikmat film karena bioskop kerap dijadikan sarana rekreasi bagi masyarakat Indonesia. Saat menonton tak sekadar menonton, tapi ada kebutuhan sosialisasi yang juga terpenuhi,” katanya.
Inovasi lainnya Cinema XXI adalah aplikasi M-Tix. Sebelumnya aplikasi M-Tix hanya dapat dipergunakan untuk melakukan pembelian tiket secara online. Kini beradaptasi dengan kondisi sekarang, aplikasi M-Tix menghadirkan fitur baru bernama MFood. “Ini fitur yang memungkinkan pelanggan untuk memesan makanan dan minuman dari aplikasi M-Tix melalui fitur M-Food. Ini lebih memudahkan pengunjung,” pungkasnya. (ifa/den/ida)