26 C
Semarang
Sunday, 15 June 2025

Event Outdoor Sepi, Event Organizer Bidik Pasar Online

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM – Pandemi Covid-19 yang terjadi satu tahun terakhir benar-benar berdampak bagi insan kreatif. Para pelaku Event Organizer (EO) banyak yang gulung tikar, menghentikan operasional sampai beralih profesi. Meski begitu, tetap ada yang berusaha bertahan dan bangkit meski sepi event.

Pilihan bertahan tetap sulit, tapi harus diperjuangkan untuk bisa terus eksis di tengah pandemi. Perhatian pemerintah baik pusat, provinsi maupun daerah terhadap insan kreatif sangat minim.

Direktur Event Organizer (EO) M7 Production Shafigh Pahlevi Lontoh mengatakan, pandemi benar membuat insan kreatif kolaps. Bahkan sepanjang 2020, event benar-benar sepi dan hanya bisa dihitung jari. Ia bahkan hanya bisa mengerjakan tak lebih dari 10 event yang kecil. “Kalau dibilang 2020 tahun kelam bagi pelaku EO, sepi event dan tak ada pemasukan,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM.

Meski begitu, ia tetap bisa bertahan di tengah pandemi. Sebab, menjadi insan kreatif sudah menjadi panggilan jiwa. Selain itu ia harus bisa memutar otak agar bisa tetap bertahan, mendapatkan pemasukan. Di antaranya dengan menjadi narasumber sejumlah acara online serta menekuni hobinya. “Ya sekarang yang penting bisa bertahan, karena memang dampak pandemi benar-benar membuat insan kreatif kolaps,” ujarnya.

Shafigh tak menampik bahwa banyak EO yang kelabakan. Ada yang menutup, mengurangi karyawan dan bahkan ada yang banting setir berjualan. Semua itu wajar, karena tak ada event selama pandemi. Sementara perhatian pemerintah masih sangat minim. Banyak bantuan yang dikucurkan belum menyentuh insan kreatif. “Sayangnya itu mas, kami masih belum diperhatikan. Bantuan lebih banyak ke pelaku UMKM, karyawan, lalu kami terabaikan,” tambahnya.

Sebenarnya pelaku insan kreatif tak banyak permintaan. Mereka hanya butuh kejelasan dan perhatian. Misalnya event mana saja yang sudah boleh digelar, syaratnya apa agar publik paham.

Dengan adanya PPKM, menurutnya, pihak swasta takut untuk mengadakan event. Sementara kegiatan pemerintah pun juga dipangkas. Kalaupun ada, tak melibatkan insan kreatif. “Jadinya kami tak bisa berbuat banyak. Toh jika ada kebijakan boleh event dengan tetap protokol kesehatan, kami pasti siap menaatinya,” akunya.
Ia menambahkan, intinya ada sebuah pekerjaan pengganti karena dari insan kreatif belum tentu semua bisa berjualan. Pemerintah punya Satgas Covid 19 yang bisa memberdayakan pelaku insan kreatif untuk membantu penerapan protokol kesehatan ataupun program cleanliness, health, safety, environment (CHSE) yang sudah dilakukan Kemenparekraf di masing-masing daerah.

“Kalau kami dilibatkan untuk sosialiasi penerapan prokes oke-oke saja. Tolonglah, pemerintah juga memperhatikan insan kreatif agar bisa tetap bertahan di tengah pandemi Covid 19 ini,” tambahnya.

Kreatif di tengah pandemi juga diterapkan Tantie Aqsha, pemilik Aqsha Corp Event Organizer. Sebelum pandemi, ia sering menangani acara untuk pemerintah seperti kegiatan peresmian, pameran, bazaar dan festival. Begitu Covid-19 muncul, bisnisnya berubah drastis. “Jadi di masa pandemi ini kita dampaknya cukup lumayan, apalagi kemarin di awal tahun 2020 itu kita drop itu sekitar 70 persen dari biasanya dan tahun sebelumnya,” kata Tantie Aqsha.

Ia juga terkendala dengan aturan pemerintah soal batasan jumlah peserta acara dan harus menambah biaya pengadaan alat-alat agar sesuai dengan protokol kesehatan. Namun sisi positifnya, biaya sewa tempat untuk pameran juga berkurang hingga setengah harga.

Meski mengalami banyak kendala dalam menyelenggarakan acara, Tantie dan timnya tak kehabisan akal. Mereka pun memutar otak dan memilih untuk beradaptasi dengan aturan yang baru. “EO sekarang harus kreatif dan inovatif. Jadi kita bikin kegiatan yang minimalis orangnya. Lalu sekarang juga banyak kegiatan yang modelnya online, semisal webinar, itu kita lakukan juga,” tuturnya.

Ada beberapa perusahaan yang sudah memakai sistem daring dalam penyelenggaraan acara. Misalnya acara workshop dimana beberapa pesertanya ada yang datang ke lokasi langsung dengan jumlah yang dibatasi dan ada juga peserta yang mengikuti kegiatan secara daring. (fth/mg1/ton)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya