RADARSEMARANG.COM – Di Pilwalkot Magelang, Calon Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz meminta selama hari tenang, masyarakat terutama para pendukungnya untuk menahan diri dan legowo karena masing-masing pasti sudah menjatuhkan pilihannya.
“Bagimu paslonmu, bagiku paslonku. Tidak perlu ada ujaran saling memaki dan memusuhi, karena Pilkada itu bukan perang, melainkan mencari pemimpin terbaik dalam membangun daerah terutama Kota Magelang ini,” kata Aziz saat ditemui RADARSEMARANG.COM di kediamannya, Jumat (4/12/2020).
Aziz menambahkan, selama masa kampanye, ia dan Calon Wakil Wali Kota KH M Mansyur sudah siap dan menyadari bahwa kemenangan itu hanya milik Allah SWT, dan itu sudah takdir.
“Kalaupun nanti menang, itu bukan karena kami, tapi karena kehendak Allah, dan keinginan masyarakat Kota Magelang yang menginginkan perubahan. Kalau kalah, kami pasti akan menerima dengan lapang dada. Menurut kami, mungkin itu adalah yang terbaik untuk kami dan Allah mungkin menganggap kami, tidak siap untuk mengemban tugas ini,” ujarnya.
Dia mengatakan, selama masa tenang, ia akan meluangkan waktu untuk berkumpul dengan keluarga. “Untuk rencana awal, saya akan berkunjung ke ibu saya untuk meminta maaf dan meminta restu. Setelah itu, saya akan berziarah ke makam ayah saya di Taman Makam Pahlawan Kota Magelang. Kemudian saya akan berkunjung ke rumah saudara-saudara saya, untuk meminta maaf dan meminta doa,” ucapnya
Paslon Aji Setyawan dan Windarti Agustina (AS Winner) punya aktivitas beda selama masa tenang Pilkada. Cawawali Windarti Agustina memilih bercengkrama dengan buah hatinya. Ia sadar, selama masa kampanye kebersamaan dengan anaknya berkurang.
“Beberapa saat dia sempat kurang perhatian. Selain main dengan anak, sambil mencuci masker-masker kain saya, dan menggosoknya. Buat penghilang stres, hehehe,” ujar Windarti saat dihubungi RADARSEMARANG.COM, Minggu (6/12/2020).
Meski kali kedua ia bertarung di Pilkada, rasa deg-degan masih kerap muncul. Toh ia sudah mengerahkan segala potensi diri. “Saya sudah berusaha semampu saya, sekarang saya pasrahkan kepada Allah SWT yang Maha Mengatur,” tuturnya.
Dalam kompetisi, kata dia, menang dan kalah sudah ia pahami. Tinggal menyiapkan mental apapun hasilnya nanti. “Harapan terbesar tentu memenangkan hati masyarakat Kota Magelang,” ujarnya.
Ia yakin, Pilkada berjalan sukses, kondusif, lancar menjunjung asas jujur dan adil. Tidak dikotori dengan politik uang. “Masyarakat Magelang sudah cerdas, jangan sampai terbujuk ulah-ulah yang tidak bertanggung jawab, yang ujung-ujungnya menyengsarakan masyarakat,” tegasnya.
Calon Wali Kota Magelang Aji—sapaan akrab Aji Setyawan—memilih berdiam diri di rumah. Mendekatkan diri kepada Allah, agar hatinya makin tenang. Sementara mengusir bosan, ia bermain gitar. “Sambil nyanyi-nyanyi, kadang sendiri, kadang ngajak istri, hehehe,” kata Aji saat dihubungi.
Putra dari Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito ini memahami, setiap kompetisi pasti ada konsekuensinya. Ia sudah siap, bila dirinya menang ataupun kalah. “Yang penting saya ikhtiar, tawakal, berdoa, dan selalu bersyukur,” ucapnya. (cr1/put/aro/bas)