31 C
Semarang
Monday, 23 December 2024

Pusat Kuliner, Destinasi Pendukung Spot Wisata

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, BEBERAPA sentra kuliner sudah direalisasikan oleh Pemkot Semarang. Salah satunya di Jalan Depok. Ke depan, Pemkot Semarang berencana membuat hal serupa di Jalan Veteran dan Singosari.

Menurut Anggota Komisi D DPRD Kota Semarang Abdul Majid, pembuatan sentra kuliner perlu terus didorong. Menurutnya, sentra kuliner yang selama ini ada yaitu Semawis Pecinan, masih kurang mengakomodasi kebutuhan ruang publik masyarakat Kota Semarang.

“Dengan adanya pusat kuliner di Jalan Depok yang diinisiasi Pemkot Semarang, ruang publik untuk masyarakat Kota Semarang jadi bertambah,” kata politisi Partai Gerindra, Sabtu (22/2).

Selain sebagai ruang publik, lanjutnya, pusat kuliner akan semakin menggairahkan dunia UMKM di Kota Semarang. Melalui pusat kuliner, UMKM di Kota Semarang khususnya produk makanan akan semakin menggeliat. “Juga sebagai spot wisata di Kota Semarang khusus kuliner. Ini sangat penting, Semarang sebagai kota wisata semakin terwujud,” katanya.

Hal senada disampaikan Koorinator Pegiat Wisata Kota Semarang Nurul Wahid. “Seperti halnya saat kita lihat sentra kuliner Jonker Street di Malaka. Di siang hari, jalan aktif, saat malam ditutup dan berubah menjadi sentra kuliner,” ujar Nurul.

Namun, lanjutnya, harus diingat jika sentra kuliner bukanlah tujuan utama wisatawan. Hal itu adalah destinasi pelengkap dari tujuan utama berwisata di Kota Semarang. Begitu pula Jonker Street yang menjadi pelengkap destinasi wisata Kota Tua Malaka tersebut.

Jonker Street menjadi daya tarik pendukung, selain keinginan berwisata di kota tua peninggalan Portugis, Inggris dan Belanda. Bahkan, stan-stan di pusat kuliner yang ada, benar-benar merepresentasikan kuliner khas daerah tersebut.

Saat ini, masih cukup banyak stan kuliner dengan sajian makanan modern yang tentunya bukan kuliner legend Kota Semarang. “Pemkot lebih baik fokus mengembangkan sentra kuliner Depok yang sudah lebih dulu ada. Jika memang sudah berhasil baik dari sisi evaluasi kunjungan, sarana prasarana serta pertimbangan sisi pemanfaatan bagi warga lain, boleh membuka sentra kuliner di tempat lain,” katanya.

Dia mengkritisi, hampir semua destinasi wisata yang diinisiasi Pemkot Semarang kurang pengembangan. Kesadaran warga untuk mengembangkan destinasi wisata, masih minim. Berbeda jika destinasi wisata tersebut lahir dari ide dan dikembangkan langsung oleh warga. Nilai keterikatan mereka akan keberlangsungan event sangat tinggi. “Selain itu, Jalan Veteran yang merupakan poros jalan utama tentunya cukup padat kendaraan. Setidaknya, keberadaan jalan lebih besar azas manfaatnya sebagai jalur lalu lintas,” katanya.

Berbeda halnya jika sentra kuliner dibuka di Jalan Singosari yang notabene memang sudah banyak café dan restoran. Selain itu, Jalan Singosari bukanlah jalan poros sehingga tidak banyak mengganggu aktivitas warga. “Prinsipnya, ide ini harus tetap didukung oleh semua pihak terutama stakeholders pariwisata,” katanya. (ewb/ida)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya