31.5 C
Semarang
Monday, 23 June 2025

Fasilitas Olahraga Dilarang Dikomersialkan

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Sarana olahraga umum yang representatif dan menarik bagi masyarakat tidak hanya jadi milik negara – negara maju saja. Pemkot Semarang juga memiliki komitmen untuk dapat mewujudkan kehadiran sarana olahraga yang merata untuk seluruh masyarakat ibu kota Jawa Tengah ini.

Selama 2018, Pemkot Semarang telah membangun sebanyak kurang lebih 15 fasilitas olahraga di lahan kecamatan. Mulai dari lintasan jogging track di Kecamatan Mijen, lapangan voli di Kecamatan Gunungpati, lapangan futsal di Kecamatan Tugu hingga lapangan bulutangkis di Kecamatan Semarang Timur dan lapangan sepakbola di Kelurahan Kalisasak serta Mangkang Wetan, Kecamatan Tugu.

Sedangkan pada 2019, Pemkot Semarang kembali melakukan pembangunan 15 fasilitas olahraga yang tersebar di beberapa kelurahan. Di antaranya, lapangan sepak bola di Kelurahan Karangayu, lapangan tenis lapangan di Kelurahan Kalipancur, lapangan voli dan futsal di Kelurahan Gondoriyo.

Sekretaris Dinas Penataan Ruang (Distaru) Kota Semarang Irwansyah menjelaskan, pada 2020 ini Pemkot Semarang akan terus melanjutkan pembangunan fasilitas olahraga.  “Nantinya masing-masing kecamatan akan kita bangun 2-3 lapangan olahraga. Untuk DED-nya sedang kita susun, Insya’Allah Februari mendatang siap lelang,” tutur Irwansyah kepada RADARSEMARANG.COM, Minggu (12/1).

Dikatakan Irwansyah, pembangunan fasilitas tersebut dijadwalkan akan rampung di akhir 2020 ini. “Kita terus upayakan tentang itu, untuk pembangunan supaya segera dilaksankan secepatnya,” ujarnya.

Bagaimana pengelolaan fasilitas olahraga itu? Dijelaskan, pengelolaan diserahkan ke kelurahan dan kecamatan masing-masing dengan syarat tidak diperbolehkan untuk dikomersialkan. “Artinya, benar-benar buat masyarakat secara gratis. Harapannya, masyarakat sehat, bisa mengembangkan kreativitas dan hobi, sehingga tumbuh bibit-bibit atlet. Sementara dari segi estetika, lingkungan lebih tertata, ada ruang publik baru,” katanya.

Meski perawatan dan pengelolaan diserahkan kepada masyarakat, Pemkot Semarang tetap melakukan pemantauan terkait kondisi. Dikatakannya, jika ada kerusakan yang sifatnya besar, perbaikan akan dilakukan oleh Distaru.

Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang Rukiyanto mengatakan, pembangunan fasilitas olahraga sampai ke kelurahan oleh Pemkot Semarang patut untuk diapresiasi. “Karena tidak semua daerah, pemerintahannya mempedulikan sampai ke detil itu,” ujar politisi PDIP ini.

Untuk rencana akan membangun 2 – 3 lapangan per kecamatan lagi di 2020 pun, ia mendukung penuh. “Kelihatannya sudah mau masuk ke tahap lelang,” katanya.

Terkait pengelolaan, Ruki – sapaan akrabnya– sepakat jika dikelola langsung oleh masyarakat. Skema pengelolaan biarlah masyarakat yang membuat. “Yang pasti jangan sampai dikomersilkan,” tegasnya.

Untuk beberapa lapangan olahraga yang membutuhkan perawatan, ia meminta dinas terkait untuk melakukan sidak secara langsung. “Mesti ada beberapa lapangan yang tidak terawat, itu dinas bisa mendata, dan segera melakukan perbaikan,” tuturnya.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyakini jika dengan adanya sarana olah raga yang kualitasnya mumpuni dan menarik, minat masyarakat untuk berolahraga dapat lebih tinggi. Salah satu contohnya ketika Pemkot Semarang pada 2017 dulu mengganti jogging track GOR Tri Lomba Juang dengan tartan track atau karet sintetis yang didatangkan dari luar negeri. “Alhasil masyarakat yang berkunjung untuk berolahraga di GOR Tri Lomba Juang menjadi semakin banyak dari sebelumnya,” ujar Hendi – sapaan akrabnya.

Peningkatan aktivitas masyarakat di tempat tersebut kemudian berdampak pada pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitarnya. “Maka yang seperti itu harus dihadirkan sebanyak mungkin di tengah masyarakat, tidak hanya terpusat di satu titik tertentu saja. Di 16 kecamatan di Kota Semarang sarana olah raga yang representatif harus ada,” katanya. (ewb/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya