RADARSEMARANG.COM, MAGELANG – Jelang tutup tahun, tak sedikit proyek yang molor, bahkan terancam tidak selesai sesuai jadwal. Tentu ini akan merugikan masyarakat, karena tidak bisa segera memanfaatkan fasilitas publik tersebut. Selain itu, juga berpotensi ada kerugian keuangan negara.
DI Kota Magelang, beberapa proyek besar masih dalam tahap penyelesaian. Sejauh ini, kontraktor dan pemkot sama-sama mengklaim penyelesaian kegiatan sesuai schedule. Sebab, selama ini di Kota Magelang belum pernah ada pengerjaan proyek yang tidak selesai, dan selalu tepat waktu.
Ada tiga proyek besar dikerjakan pada 2019 ini, yakni pembangunan Gedung Wanita sebagai kantor organisasi wanita di Kota Magelang sekaligus gedung pertemuan. Kedua, rehab rumah dinas yang dijadikan kantor Disporapar, dan ketiga proyek pembangunan kolam renang Sanden tahap 6.
Untuk pembangunan Gedung Wanita menelan anggaran Rp 11,66 miliar dan dikerjakan oleh PT Permata Nirwana Nusantara, dengan masa pengerjaan 180 kerja dari tanggal SPMK 1 Juli 2019 dan selesai 27 Desember 2019. Sedang kantor Disporapar, menelan anggaran senilai Rp 4,32 miliar, dikerjakan oleh PT Remaja Mandiri Jaya Selaras KSO CV Setia Mandiri, dengan masa pengerjaan 180 hari dari tanggal SPMK 19 Juli 2019 dan selesai 25 Desember 2019. Untuk pembangunan kolam renang tahap 6, nilai anggarannya Rp 9,94 miliar, dikerjakan oleh KSO PT Joglo Multi Ayu-PT Wijaya Gugus Persada, dengan masa kerja 180 hari kerja dari tanggal SPMK 1 Juli 2019, dan berakhir 27 Desember 2019.
Saat RADARSEMARANG.COM, Jumat (20/12) lalu, menyambangi langsung ketiga proyek tersebut, terlihat puluhan pekerja tampak sibuk menyelesaikan pekerjaan. Terlebih saat itu cuaca cukup cerah dan panas, tidak seperti biasanya hujan selalu turun dan mengganggu aktivitas pembangunan.
Saat di Kantor Disporapar, terlihat beberapa pekerja menata paving di halaman calon lahan parkir. Pekerja lainnya terlihat sedang menyelesaikan jalur disabilitas. Juga ada yang memasang atap halaman depan.
Pengawas proyek Sugiharto mengaku, pihaknya sudah ngebut penyelesaian pekerjaan karena harus selesai pada 25 Desember lusa. Namun secara administrasi laporan, kata Sugiharto, harus selesai 23 Desember hari ini. Sugiharto mengaku optimistis proyek akan selesai tepat waktu. Terlebih pihaknya telah menambah pekerja hampir 30 pekerja dari biasanya yang hanya 70 orang.
“Optimis selesai, Mas. Ini kami nambah pekerja, 30 orang yang kita tambah. Sekarang pekerja ada 100 orang. Saat ini sudah 98 persen, hanya tinggal nambah atap acryclic, garasi, dan parkiran depan,” imbuhnya.
Di proyek gedung wanita, Site Manager PT Permata Nirwana Nusantara Ramelan juga optimistis akan selesai tepat waktu sebelum batas akhir 27 Desember mendatang. Saat ini, menurut Ramelan, progres sudah mencapai 97 persen.
“Kita optimistis selesai sebelum waktunya. Pekerja hanya 32 orang dari semula 100 orang. Saat ini tinggal pembersihan-pembersihan saja,” katanya.
Pelaksana dan Pengawas Lapangan CC Nareswara, Kadarisman, mengaku pekerjaan pembangunan kolam renang tahap 6 akan selesai tepat waktu sebelum 27 Desember mendatang. Saat ini, menurut Kadarisman, progres pengerjaan mencapai 92,8 persen.
“Saat ini tinggal pemasangan atap baja trimdeck. Untuk pemasangan space frame sudah selesai. Kita optimistis sebelum masa kerja berakhir sudah selesai,” tuturnya.
Kadarisman mengaku, pihaknya sempat khawatir karena space frame dan atap trimdeck datang terlambat karena didatangkan langsung dari Tiongkok. Keterlambatannya pun, menurut Kadarisman, sampai 30 hari.
Kabid Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU-PR) Kota Magelang Puji Hartono mengklaim untuk proyek pembangunan fisik di Kota Magelang tidak ada yang terlambat, semua sesuai schedule. Bahkan tiga proyek besar yang ada, menurut Puji, berjalan sesuai perhitungan.
“Hasil rapat evaluasi kami, seluruh proyek tidak ada yang terlambat. Memang ada sedikit kendala di pembangunan kolam renang tahap 6 karena ada material yang terlambat datang, kami sampaikan bahwa untuk pemasangannya harus menambah tim. Kemudian dari rekanan, pun menambah tim untuk memasangnya,” tandasnya.
Puji mengaku hingga kini pihaknya belum mengeluarkan surat peringatan kepada kontraktor yang progres pembangunannya di bawah 90 persen. Pasalnya, menurut Puji, hampir seluruh proyek sudah mencapai 92-98 persen.
Ketua Komisi C DPRD Kota Magelang Evin Septa Haryanto Kamil menegaskan, pihaknya pada rapat evaluasi bulan lalu sudah mewanti-wanti kepada dinas terkait tentang progres proyek yang ada. Bahkan, menurut Evin, dalam tinjauannya bulan lalu, pihaknya sudah meminta kontraktor agar menaati schedule yang ada. “Terlepas kendala faktor cuaca, jangan menjadi alasan, karena semua pasti sudah diperhitungkan secara matang. Namun saat ini, belum ada laporan pengerjaan proyek yang bermasalah,” ucapnya.
Sementara itu, pembangunan Jembatan Galeh di Desa Karangtejo, Kecamatan Kedu, Temanggung hingga kemarin masih belum rampung. Pelaksana proyek senilai Rp 13 miliar tersebut optimistis bakal merampungkan pengerjaan jembatan tepat waktu.
“Semua pembangunan yang kami tangani sudah banyak yang selesai, yang terbesar Jembatan Karangtejo itu memang,” ungkap Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Temanggung Hendra Sumaryana.
Pantauan RADARSEMARANG.COM, jembatan Karang Tejo tersebut masih belum selesai seratus persen. Masih ada empat pekerja yang sibuk menyelesaikan pembuatan tembok pembatas dan beberapa sisi jembatan yang belum rapi. Seperti sejumlah besi yang belum dipotong. Berdasarkan papan informasi, pembangunan jembatan tersebut mulai dilaksanakan 5 September dan harus selesai maksimal pada 23 Desember 2019 hari ini.
Selain Jembatan Karangtejo, ada 32 pembangunan ruas jalan baik berupa peningkatan dan pelebaran jalan yang diklaim sudah selesai oleh DPUPKP Temanggung. “Kalau jalan sudah selesai semua, di antaranya Jalan Maron Kandangan, Jalan Kedu Tegong, dan Jalan Muntung Jumo sudah selesai semua,” bebernya. (had/tbh/aro)