RADARSEMARANG.COM, Pemanfaatan tenaga surya untuk energi listrik mulai dilirik. Nyatanya, pemanfaatan tenaga surya ini mampu menekan pengeluaran kebutuhan listrik. Pemerintah pun terus menggerakkan instansi pemerintahan dan dunia usaha untuk memanfaakan tenaga surya.
PEMANFAATAN tenaga surya ini menarik Vega Viditama. Kepada koran ini, ia menunjukkan panel surya 100 watt yang terpasang di lantai 2 rumahnya. Panel ini terangkai dengan aki bekas mobil 30 ampere, 12 volt dan bisa menghasilkan listrik 360 Watt. ”Ini untuk aki, 3 jam sudah full,” ujar pria yang juga memasang sendiri instalasinya dengan kemampuan yang dimilikinya.
Pemasangan panel ini merupakan tahap pertama. Ia akan meningkatkannya untuk memenuhi kebutuhan yang lebih besar. ”Untuk ujii coba ini, saya gunakan untuk penerangan saja,” ujar Vega saat disambangi di rumahnya. Sementara untuk kebutuhan lainnya, ia masih menggunakan listrik dari PLN.
Dan benar, pemanfaatan energi matahari mampu membuatnya berhemat untuk pengeluaran kebutuhan listrik. Selama dua minggu terakhir, ia mengaku tidak membeli pulsa listrik untuk penerangan, karena sudah terpenuhi dari tenaga surya. Padahal biasanya ia harus menyediakan Rp 200 ribu setiap minggunya.
”Sekarang sudah nggak mikir lagi untuk yang penerangan. Sebenarnya selain berhemat, niatnya juga untuk mengurangi beban pemerintah dalam keterbatasan menyuplai listrik,” ujar pria yang mengaku tidak menghabiskan banyak biaya untuk pemasangan ini.
Pemanfaatan tenaga surya untuk listrik ini juga menarik perhatian Ketua Lembaga Pembinaan dan Perlindungan Konsumen (LP2K) Semarang Ngargono. Dalam satu kesempatan mengaku tertarik menggunakan PLTS atap dengan segala keuntungan yang didapat. Hanya saja, sebagai masyarakat, ia merasa biaya pemasangan di awal cukup berat.
Berdasarkan informasi yang ia terima, ia menyebut, untuk pemasangan panel surya dan segala kelengkapannya termasuk instalasi, setidaknya ia harus merogoh kocek sekitar Rp 30 juta. Ini untuk panel surya dengan kapasitas 2 KwP, jumlah kapasitas yang setidaknya dibutuhkan rumah tangga. ”Dengan biaya awal sebanyak itu, saya yakin banyak masyarakat yang akan berpikir ulang untuk memasangnya. Meskipun ke depan pasti diuntungkan dengan penggunaaan PLTS atap ini,” ujarnya. ”Saya tertarik sebenarnya,” ujarnya menambahkan. (sga/ida)