RADARSEMARANG.COM, Bagi John Dori menikah sekali tidaklah cukup. Setelah istri pertamanya meninggal, ia pun kembali membina rumah tangga dengan Lady Sandi. Niatnya menikah tak lain biar ada yang ngurus anak-anaknya.
Setelah kepergian istrinya terdahulu, John kesepian. Ia tak sanggup mengurus buah hati sekaligus bekerja mencari nafkah. Dibenaknya pun terselip keinginan untuk menikah lagi.
Bertemulah ia dengan Lady Sandi yang merupakan rekan kerjanya. John seorang duda, Lady juga seorang janda yang ditinggal wafat suaminya. Perpaduan yang pas sekali. Namun sayang, kedua anak mereka tak pernah akur. Akibatnya pernikahan keduanya pun berakhir ambyar.
“Orang tua bisanya apa? Meski masih cinta kalau anak nggak ngrestui ya harus ngalah,” kata Lady.
Perpisahan menjadi jalan keluar dalam permasalahan rumah tangganya. Anak kandung dan anak tirinya tak pernah bisa akur. Mereka kerap bertengkar. Selalu iri satu sama lain. Padahal John dan Lady sudah berusaha bersikap adil.
“Anak-anak minta kita pisah terus, tiap hari merengek katanya di-bully teman,” akunya.
Kata dia, sang anak di-bully teman karena orang tuanya menikah lagi. Terutama Pretty, anak John Dori, benar-benar tak mau ayahnya berbagi kasih. Apalagi menikah. Ia takut Lady seperti ibu tiri di sinetron-sinetron yang bersikap kasar. Karena itulah Pretty selalu berbuat ulah.
“Dari pada anaknya kena tekanan batin, kitanya yang ngalah,” tegasnya.
John dan Lady pun memilih untuk bepisah. Pernikahan keduanya kandas di tengah jalan akibat terganjal restu anak. Ya Namanya juga nikah, menyatukan dua keluarga, bukan hanya dua pasangan. Inilah akibatnya menikah tanpa restu anak. Rumah tangganya hancur berantakan.
“Pernikahan ambyar rak masalah sing penting ati tetep bungah,” tandasnya.
Kini John Dori dan Lady Sandi pun masih menjalani sidang perceraian di Pengadilan Agama. Mereka berpisah secara damai. Hubungan baik pun akan terus terjalin. (kap/ton)