RADARSEMARANG.COM, JOHN Dori benar-benar tidak tahu diri. Ibarat kacang lupa kulitnya. Istrinya, Lady Sandi sudah berbaik hati menolongnya di perantauan. Memberikan tempat tinggal, dikasih makan, dan juga dikaruniai anak. Namun John tak pandai bersyukur. Nafsunya sangat besar. Hingga tega berpoligami.
Saat bekerja John kepincut wanita idaman lain. Namanya Pretty. John Dori pun menikah lagi. Tentu istri barunya lebih kinyis-kinyis dibandingkan Lady Sandi. Umurnya saja terpaut jauh. Lady, 47 tahun. Sedangkan Pretty 31 tahun.
Karena tak bisa bersikap adil. Rumah tangganya pun bubrah. Lady pilih bubaran. Pernikahan pertama John Dori pun berakhir di meja hijau pengadilan.
“Ibarate diwenehi ati ngrogoh rempelo. Rabi mung nuruti nafsu tapi ra kuat ngragati (ibarat dikasih hati minta ampela. Menikah hanya menuruti nafsu tapi tidak kuat menafkahi),” kata Lady.
Sebenarnya dengan Lady Sandi sudah dikarunia dua anak. Anak pertamanya bahkan sudah lulus kuliah. Namanya juga lelaki, bisanya nuruti nafsu. Tapi tidak bisa berlaku bijaksana.
Nyatanya John Dori menitipkan istri mudanya di rumah Lady Sandi. Padahal, harusnya dibuatkan rumah sendiri. Takutnya pada ribut.
“Yen wani poligami kudune adil. Bojo tuo diopeni, bojo enom juga diragati, ora malah kon numpang (Kalau berani poligami harusnya adil, istri muda dibiayai, tidak justru menumpang),” akunya.
Benar saja. Lady dan Pretty tak bisa akur. John juga pilih kasih. Sering pergi keluar hanya bersama istri muda. Membelikan barang belanjaan juga untuk Pretty.
Sedangkan Lady disuruh beli sendiri. Hal ini menimbulkan kecemburuan. Ketiganya sering ribut. Lady merasa tak dihargai. Lama-lama ia pun tak tahan. John Dori sudah kelewatan.
Kini saatnya Lady balas dendam. Ia mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama. Setelah resmi berpisah. Hilang pula hak John Dori tinggal di rumahnya. Begitulah nasib manusia rakus. Ujung-ujungnya ambyar.
“Ya emoh to aku diakali terus. Siap-siap wae bar iki tak suruh pindah (Ya nggak mau to aku dikibuli terus. Siap-siap saja habis ini saya suruh pindah),” tandasnya. (kap/zal)