28 C
Semarang
Thursday, 9 January 2025

Suami Main Kasar, Pernikahan Ambyar

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Memang benar pepatah cinta itu buta. Telanjur cinta dengan John Dori, membuat Lady Sandi keblabasan. Perlakuan suaminya tak pernah dihiraukan. Bahkan ketika John melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Ia menganggap sebagai hal lumrah. Meski tubuh babak belur. Lady tetap patuh pada suaminya. Ia takut jika melapor, John tidak akan menafkahinya. Terlebih pasangan ini baru menikah.

“Mau lapor takutnya nggak dikasih uang. Dulu mikirmya biaya lahiran mau dari mana,” kata Lady.

Meski sudah tidak betah. Lady tetap bertahan. Tentu demi sang anak yang baru lahir. Lama kelamaan perlakuan suaminya semakin menjadi. John memang temperamental. Masalah sepele dibesar-besarkan. Sedikit-sedikit, main kasar. Suka marah-marah dan banting-banting barang.

Nasi sudah menjadi bubur. Lady sudah teranjur menikah. Perlakuan John bertambah kasar. Sering kali suaminya membentak dan melemparnya dengan benda-benda di seisi rumah. Tubuhnya dipenuhi luka lebam.

Bekas lemparan kemoceng di tubuhnya bahkan belum hilang. Masih membiru. John laki-laki yang keras kepala serta egois. Tidak mau menerima kritikan.

Jika sang istri berbuat salah, tak segan John langsung geram. Inilah yang membuat Lady mulai tak nyaman. Pernikahan yang belum genap berusia tiga tahun ini pun berakhir ambyar.

“Nyesel, tahu gini nggak bakalan nikah cepet-cepet,” akunya.

Lady Sandi menyerah. Ia memilih berpisah. Meski suaminya sempat menolak. Lady tetap kukuh untuk bercerai. Ia juga ingin hak asuh anak jatuh kepadanya.

Saat ditemui usai mengambil akta cerai, Lady Sandi sudah bisa hidup bebas. Ia sah menyandang gelar sebagai janda. Padahal umurnya baru 23 tahun.

“Nggak papa lah ya jadi janda muda. Dari pada punya suami tapi hidup sengsara,” jelasnya. (kap/ton)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya