RADARSEMARANG.COM, Bagi seorang duda, mendapatkan perawan menjadi kebahagiaan tersendiri. Sama halnya dengan yang dialami John Dori. Setelah menikahi Lady Sandi, John Dori syukuran. Menggelar pengajian besar-besaran.
Pamer sana sini. Mengundang teman untuk mengucapkan selamat. Berharap pada iri dengannya. Seorang duda beranak satu bisa mendapatkan perawan ting-ting.
Pasangan ini baru saja menikah. Mereka kenal juga baru lima bulan. Namun John Dori dengan mantap langsung melamar Lady Sandi. Membawanya ke pelaminan.
“Wis kadung klik mantep yakin, yo gas wae langsung dirabi,” kata John Dori.
Kebahagiaan mereka tidak bertahan lama. Belum genap satu tahun, pernikahannya berakhir di meja hijau pengadilan. John merasa tertipu. Kecewa dan patah hati. Istrinya ternyata pernah mempunyai anak di luar nikah.
Hatinya remuk. Seperti rumah tangganya yang berada di ujung tanduk. “Wah jebul keblondrok. Nikahi perawan rasa janda,” akunya.
Kata dia, anak dari istrinya diakui sebagai adik dalam Kartu Keluarga (KK). John juga pernah bertemu dengan adik ipar yang ternyata adalah anak tirinya itu. Tidak ada rasa curiga.
“Tahunya adik ipar. Lha wong di KK aja jadi anaknya mertua,” imbuhnya.
Setelah ijab kabul, mereka tidak langsung berhubungan. Malam pertamanya harus tertunda. Karena Lady sedang datang bulan. Baru setelah satu minggu menikah, kebohongan istrinya terbongkar. Ngakunya perawan, tapi ternyata pernah melahirkan.
“Wis apes-apes, ajur tenan,” katanya sambil geleng-geleng kepala.
Tidak langsung menceraikan istrinya, John masih bertahan. Ia telanjur malu. Menggelar pesta dan pengajian untuk merayakan pernikahan. Mau langsung pisah, nggak enak. Takut jadi bahan ejekan.
Dirasa pernikahan sudah berjalan lama, John meresmikan perpisahannya di Pengadilan Agama. Pikirnya, kalau ditanya teman bisa ngaku istrinya nggak perhatian. Padahal keblondrok.
“Kapok ngene iki meh rabi meneh,” tandasnya. (kap/ton)
