RADARSEMARANG.COM, BERANI menikah harusnya juga berani menerima kekurangan pasangan. Selain itu juga siap menerima segala perubahan.
Seperti kebutuhan yang meningkat, masalah bertambah, siap pula menjadi ayah yang harus bekerja mencari nafkah.
Namun hal itu rupanya menjadi beban bagi John Dori. Usianya masih relatif muda membuat mentalnya belum siap.
Emosinya juga masih labil. Karena itulah rumah tangganya dengan Lady Sandi berakhir ambyar. Bukan karena orang ketiga. Melainkan karena tidak tahan dengan anaknya yang terus rewel.
Married by Accident (MBA) alasan keduanya melangsungkan pernikahan. Mereka juga harus minta dispensasi nikah karena Lady masih di bawah umur.
Belum genap empat tahun mengarungi mahligai rumah tangga, pernikahannya kandas. Lady pun harus menyandang gelar baru sebagai janda muda.
“Nggak habis pikir sih, nalak istri cuma karena anak sering nangis,” keluh Lady.
Saat ditemui ibu muda ini sedang menjalani sidang di Pengadilan Agama Semarang. Di sela menunggu antrean, Lady bercerita sikap suaminya yang mudah marah.
John tidak suka diganggu. Sedangkan setiap John pulang bekerja, anaknya selalu mengajak bermain.
Jika John menolak, putranya akan rewel. Tangisannya kencang dan tak mau berhenti.
Akibatnya, Lady yang kena marah. Keduanya pun sering cekcok karena hal ini.
“Dasar egois, mikir dirinya sendiri. Katanya capek pulang kerja, sini kan juga capek ngurus anak di rumah,” katanya.
Baik John dan Lady tak ada yang mau mengalah. Mereka saling menyalahkan. Karena itulah John menyerah.
“Nggak papa lah jadi janda muda, yang penting hepi,” ucapnya. (kap/aro)
