RADARSEMARANG.COM, John Dori memang berbeda dengan teman-teman sebayanya. Setelah lulus SMA, ia justru meminta untuk menikah. Padahal teman-temannya yang lain sedang sibuk untuk mencari kerja dan mendaftar ke perguruan tinggi.
John malah kebelet nikah. Karena terus mendesak akhirnya orang tuanya pun setuju. Semua biaya pernikahan waktu itu dibiayai oleh orang tuanya. Ia pun menikah dengan kekasihnya, Lady Sandi.
Seiring berjalannya waktu, tampaknya rumah tangganya tak selalu bahagia. Ya, memang rumah tangga tak selalu berjalan mulus. Kerikil-kerikil kecil pasti akan menghadang.
Semua pernikahan juga pasti mengalami masalah. Tergantung dari pasangan menyikapinya. Tapi, John pemikirannya masih labil. Ia lebih mengedepankan emosinya dibandingkan musyawarah. Hal inilah yang membuat rumah tangganya berakhir ambyar di Pengadilan Agama.
“Mas John sifatnya masih kekanak-kanakan. Sudah punya anak, tapi dia masih hobi keluyuran,” jelas Lady.
Ya, pasangan ini sudah dua tahun menikah. Pernikahannya juga sudah dikaruniai seorang buah hati. Bukannya tambah harmonis. Semenjak punya anak. Mahligai rumah tangganya justru mulai terkoyak. Permasalahannya karena kebutuhan finansial.
Sejak awal menikah, John belum bekerja. Beberapa kali ia kerja serabutan, tapi tidak betah dan kembali menganggur. Selama ini yang menghidupi keluarganya adalah Lady. Namun sejak melahirkan, Lady memilih untuk resign.
“Memang saya yang kerja jadi buruh pabrik. Tapi sejak punya anak, saya nggak mau kerja. Maunya fokus ngurus anak,” katanya.
Dari sini pertengkaran sering terjadi. John tetap tak mau mencari pekerjaan. Ia selalu menggantungkan hidupnya pada sang istri.
“Mas John itu disuruh kerja, nggak mau. Dia yang ngurus anak juga nggak mau. Maunya hidup enak bergantung sama istri. Mana ada perempuan yang mau digituin,” ujarnya.
Lama-lama tabungan Lady habis. Sementara kebutuhannya terus meningkat. Tak tahan dengan sikap suaminya yang semakin menjadi, Lady pun memutuskan untuk berpisah. Ia rela menjadi janda.
“Memang suami nggak tahu diri. Maunya hidup enak, tapi nggak mau kerja keras,” ucapnya jengkel. (kap/aro)
