RADARSEMARANG.COM, Modal cinta saja tak cukup dalam membina rumah tangga. Soal bibit, bebet, dan bobot juga dipertimbangkan.
Jangan karena cinta, kemudian langsung menikah.
Hal inilah yang dilakukan Lady Sandi. Ia menikah dengan suaminya, John Dori, tanpa persiapan apapun.
Waktu itu, keduanya baru saja lulus SMA. Cinta memang buta.
Membuat Lady menerima lamaran suaminya tanpa pikir panjang. Akibatnya, pernikahannya berakhir di meja hijau Pengadilan Agama. Lady memilih berpisah karena suaminya tak memberikan nafkah untuknya.
“Waktu itu, Mas John belum bekerja. Tapi, karena saya terlanjur cinta, ya sudah mau aja menikah,” ujar Lady.
Sudah lima tahun Lady bertahan dengan John. Keduanya juga sudah dikaruniai dua anak. Namun sikap John tak pernah berubah. Alih-alih akan bekerja lebih giat karena sudah punya anak, John justru bermalas-malasaan. Inilah yang membuat Lady mantap berpisah.
Sudah tiga tahun, suaminya tak sekalipun memberikan nafkah kepadanya. Alasannya karena jadi korban PHK, dan belum dapat kerja. Tapi kerjaan John hanyalah makan dan tidur di rumah.
Sementara Lady juga tidak bekerja. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Lady dibantu oleh teman dekatnya. Usianya terpaut 10 tahun. Tapi perlakuannya melebihi suaminya. Karena selalu dibantu. Tumbuhlah benih-benih cinta antara keduanya. Akhirnya, Lady pun lebih memilih sugar daddy dan berpisah dengan John.
“Awal kenal karena dia pernah saya bantu. Lama-lama jadi deket, sudah nyaman juga. Dari pada saya jadi istri yang durhaka, ya mending pisah sama suami,” imbuhnya.
Saat ini, Lady sedang menjalani sidang perceraian di Pengadilan Agama Semarang. Setelah melewati masa iddah, Lady akan segera menikah lagi.
“Mas John aja nggak pernah ngasih nafkah. Mending saya nikah lagi dengan duda, tapi hidupnya terjamin,” katanya. (kap/aro)
