RADARSEMARANG.COM, Saling mencintai tak cukup menjadi modal dalam membina rumah tangga yang bahagia. Diperlukan komitmen, saling menghargai perbedaan, dan mengalah satu sama lain. Jika keduanya egois dipastikan rumah tangga akan berakhir ambyar. Seperti yang dialami John Dori.
Istrinya, Lady Sandi, tak mau menuruti perkataannya. Ia selalu membangkang. Padahal tugas istri adalah mematuhi suaminya. Meski keduanya saling mencintai, rumah tangganya tetap saja selalu rebut. Pertengkaran terjadi hampir setiap hari.
Puncaknya, ketika Lady tak menuruti perintah suaminya. John pun marah dan menalaknya. Karena sudah sama-sama bosan keduanya pun menjalani perpisahan secara sah di Pengadilan Agama Semarang. Saat ditemui John, masih mengantre untuk menjalani sidang perceraiannya.
“Mau gimana lagi Mbak, istri susah dibilangin, ya gini jadinya pisah,” kata John pasrah.
John Dori menceritakan awal keretakan rumah tangganya karena sang istri tetap ngotot untuk bekerja. Padahal ia sedang mengandung anak pertama mereka. Akibat kelelahan, Lady pun mengalami keguguran di usia kandungannya yang menginjak empat bulan. Tentu John kecewa. Sebab, keduanya sudah menunggu hadirnya buah hati dalam pernikahannya cukup lama, yakni lima tahun.
“Suruh berhenti kerja dulu nggak mau, mumpung dikasih kan harus dijaga. Lha ini malah ngeyel,” ujarnya jengkel.
Sejak mengalami keguguran ini, rumah tangganya tak harmonis lagi. John dan Lady saling menyalahkan satu sama lain. Niat John tetap meminta istrinya untuk bekerja. Harapannya Lady bisa bedrest dan hamil lagi. Tapi tak disambut baik oleh istrinya.
Lady justru marah dan meminta pisah. Karena telanjur emosi, John pun membalasnya dengan talak. Meski sempat menyesal karena tak bisa menjaga bicaranya, John pun berusaha bangkit dan memulai awal yang baru. Keduanya juga sudah sepakat agar perpisahannya benar-benar sah dan diurus di Pengadilan Agama Semarang.
“Mau bertahan pun juga percuma jika Lady tetap mau pisah. Mungkin cerai memang lebih baik,” katanya. (kap/aro)
