RADARSEMARANG.COM, MANA ada istri yang betah menikah dengan suami yang suka melakukan kekerasan alias tukang pukul. Termasuk Lady Sandi, yang akhirnya berani menggugat cerai suaminya, John Dori.
Awalnya pernikahan keduanya berjalan bahagia. John Dori menyayangi Lady Sandi, begitupun sebaliknya. Tiba-tiba badai datang. Rumah tangga yang awalnya adem ayem ini selalu dilanda pertengkaran. Masalah sepele sering menjadi masalah besar.
John Dori berubah menjadi seseorang yang suka main tangan. Tubuh istrinya pun selalu dipenuhi luka lebam.
“Mana ada yang mau sama suami tukang pukul mbak, mending pisah saja, biar bisa bebas. Badan pun sehat,” jelas Lady saat ditemui usai melaksanakan sidang.
Lady menceritakan karakter sifat suaminya berubah ketika pandemi Covid-19 mulai melanda. John Dori menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) di pabriknya. Beberapa kali mencoba mencari kerja, tapi tidak berhasil. Dari sinilah sifatnya berubah drastis, yang awalnya baik saja tiba-tiba menjadi pemarah. Tak jarang ia sering memukul wajah istrinya.
“Mungkin karena malu nggak ada kerjaan Mas John jadi sering marah. Apa yang aku lakukan nggak pernah benar di matanya. Ujung-ujungnya saya kena pukul,” tambahnya.
Kendati demikian, Lady tak langsung marah. Menurutnya itu hanya karena amarah suaminya sedang tinggi. Namun sifat John Dori ini terus berlanjut. Selama tiga bulan ia bertahan. Bukannya berubah, sikap John semakin menjadi-jadi.
Masalah sepele selalu dibesar-besarkan. Ketika masakan Lady tak sesuai di lidahnya, John selalu memukul. Tak hanya itu, masakan istrinya selalu dibuang di tempat sampah. “Saya ini istrinya bukan samsak tinju. Main pukul saja,” akunya.
Lelah hati dengan kelakuan suaminya, Lady Sandi memutuskan untuk berpisah. Meski John dan mertuanya menolak, ia tetap bersikukuh. Saat ditemui, keduanya sedang menjalani sidang kedua di Pengadilan Agama (PA) Semarang.
“Sebenarnya nggak tega sama mertua, kasihan nggak ada yang ngurus. Tapi buat apa juga bertahan, jika badan tambah lebam,” pungkasnya. (kap/ida)