RADARSEMARANG.COM, Permasalahan sepele dalam rumah tangga bisa memicu malapetaka yang mengakibatkan perpisahan. Seperti yang dialami Lady Sandi. Suaminya, John Dori, adalah perokok berat. Sedangkan Lady sangat membenci asap rokok.
Kendati demikian, ia sangat mencintai suaminya. Akhirnya, di awal pernikahan pun diadakan perjanjian. Lady mau menikah dengan John dengan satu syarat. Suaminya ini harus berhenti merokok setelah menikah.
Tapi, bukannya berhenti, John justru semakin kecanduan rokok. Dalam sehari, suami Lady ini bisa menghabiskan lebih dari 15 batang rokok.
“Niat saya itu bagus Mbak untuk kesehatan. Ini kan efeknya jangka panjang. Tapi, dia malah marah,” jelas Lady.
Setiap hari, Lady selalu mengingatkan janji yang diucapkan John sebelum menikah. Tapi, tak digubris. John justru marah dan sering main tangan. Lady tetap bertahan karena rasa cintanya masih dalam. Sudah lima tahun mereka menikah, tapi belum juga dikaruniai anak. Lama-lama ia kesepian.
Program hamil sudah sering dicoba. Mulai dari cara alternatif hingga medis. Hasilnya nihil. Masalahnya pada diri John. Akibat kecanduan merokok berpengaruh pada sperma yang dihasilkan. Sehingga tidak bisa terbuahi dengan baik.
Dokter pun menyarankan John untuk berhenti merokok sampai program hamilnya selesai. Jawabannya tetap sama. John menolak.
“Kalau masalah bau mulut dan bau badan saya masih bisa mentoleransi. Nah ini saya sudah berusaha promil, dianya tidak mendukung,” katanya.
Akibatnya, pertengkaran sering terjadi. Bujuk rayu Lady tak bisa menyentuh hati suaminya. Lelah hati, Lady pun memilih untuk bercerai. Ia sudah tak punya hati untuk menunggu kesediaan suaminya berubah.
Meski John menolak perpisahan, ia tetap bersikukuh melanjutkannya. Hakim pun menyetujui permintaan gugatan cerainya. Saat ditemui, Lady sedang menunggu antrean untuk menjalani sidang di Pengadilan Agama Semarang.
“Buat apa bertahan, mengalah demi punya buah hati saja dia nggak mau,” ujarnya. (kap/aro)