RADARSEMARANG.COM, Menikah dengan perempuan yang mandiri dirasa akan memudahkan urusan rumah tangga. Pastinya ia akan menjadi sosok istri yang selalu memahami suaminya. Tidak mudah mengeluh, dan tentunya mengerjakan apapun dengan baik. Inilah yang dipikirkan John Dori. Istrinya, Lady Sandi, 28, bekerja sebagai staf pemerintahan. Sementara John hanya seorang buruh pabrik. Dari segi gaji, sudah pasti lebih besar penghasilan Lady. Hal inilah yang membuat rumah tangga mereka berakhir di meja hijau pengadilan.
Awalnya, rumah tangga berjalan adem ayem. Layaknya pengantin yang baru menikah. Mereka pergi bulan madu dan menjalani kehidupan pernikahan dengan bahagia. Namun setelah kehadiran anak, rumah tangga mereka mulai ditimpa masalah. Saat Lady dan John bekerja, lalu siapa yang akan mengurus anak mereka? Sementara Lady tidak mau berhenti bekerja, rumah orang tua jauh, tidak tega jika dititipkan ke orang lain, dan masih banyak permasalahan lainnya. Sebagai seorang suami, tentu John tidak mau berhenti bekerja meski penghasilannya lebih sedikit dari istrinya.
“Lady disuruh berhenti kerja nggak mau, yang wajib memberikan nafkah itu kan saya,” jelas John.
Pertengkaran pun selalu mewarnai rumah tangga yang baru berjalan dua tahun ini. Bahkan John sudah mengalah berhenti bekerja dan mengurus anaknya di rumah.
“Akhirnya saya yang ngalah dari pada ribut terus. Kasihan anak juga,” tambahnya.
Namun sejak John tidak bekerja. Kelakuan Lady semakin menjadi. Ia sering membantah jika dinasehati oleh suaminya. Tak hanya itu, Lady juga tidak lagi menjalankan kewajibannya sebagai istri untuk mengurus rumah dan suaminya. Parahnya, ia sudah tidak mau menyusui buah hatinya dan lebih senang memberikan susu formula.
“Gara-gara aku ora kerjo, sakiki ngece, Mbak. Dikandani mbantah, nyusuni anak ora gelem, opo meneh ngopeni bojo,” akunya.
Lelah hati dengan kelakuan istrinya, John pun menjatuhkan talak kepada Lady. Saat ditemui keduanya sedang menjalani sidang di Pengadilan Agama Semarang.
“Daripada diidak-idak terus ngene iki, karuan pisah nggolek bojo anyar,” katanya. (kap/aro)