RADARSEMARANG.COM, Berumah tangga harus berlandaskan kasih sayang. Saling menasehati jika pasangan berbuat salah. Bukannya main kekerasan. Seperti yang dialami Lady Sandi. Ia selalu menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh suaminya, John Dori, 32. John sendiri dikenal sebagai preman pasar yang setiap hari mangkal di pasar dan meminta uang keamanan kepada para pedagang. Tak jarang John terlibat perkelahian sesama preman.
Dari awal menikah, Lady tak mengetahui pekerjaan sang suami tersebut. Ia hanya tahu John bekerja di salah satu pasar tradisional. Setelah menikah, barulah ia tahu dengan jelas pekerjaan suaminya.
Perlakuan kasar John di pasar ternyata terbawa hingga ke rumah. Setiap hari Lady selalu menjadi korban amukan John. Tubuhnya pun dipenuhi dengan luka pukulan.
“Setiap hari aku kena amuk Mas John. Mulai ditampar, dipukul, bahkan pernah kena cekik. Padahal aku nggak melakukan kesalahan,” keluh Lady.
Menurut Lady, John selalu membesarkan masalah yang sepele. Seperti ketika ia menasehati suaminya, bukannya sadar John justru marah. Selain fisiknya terluka, Lady juga sering dicaci maki.
“Mas John itu saat jam makan siang pasti pulang. Kalau belum tak siapkan makan, saya dimarahi habis-habisan, sampai bawa-bawa orang tua,” akunya.
Belum lagi ketika tetangga ada yang laporan karena habis dihajar John, Lady pun sering mengganti uang berobat tanpa sepengatuhan suaminya. Kalau John tahu, Lady pasti akan kena marah. Belum lagi tangannya selalu enteng memukulnya.
Lelah hati dengan sikap John yang tak pernah berubah, Lady pun memutuskan untuk berpisah. Rumah tangga yang diimpikannya selama ini berakhir ambyar di meja hijau. Saat ini, keduanya masih menjalani sidang di Pengadilan Agama.
“Tinimbang sengsoro awak babak bunyak mending pisah mbak, lebih tenang,” katanya. (kap/aro)