RADARSEMARANG.COM, Tak sepantasnya urusan pernikahan dicampuri orang luar. Bukannya mendapat solusi. Justru memicu pertengkaran. Seperti yang dialami pasangan ini. Namanya John Dori dan Lady Sandi. Masalahnya sepele, tapi menjadi besar setelah mertuanya ikut campur. Pernikahan keduanya pun berakhir di meja hijau pengadilan.
Sejak menikah, Lady ikut suaminya dan tinggal bersama sang mertua. Sebagai istri, ia selalu menuruti perkataan John. Tak sekalipun ia membantah. Namun setelah anaknya tumbuh besar, Lady mulai tak nyaman. Puncaknya, saat pendaftaran sekolah anak mereka.
Lady menginginkan agar anaknya melanjutkan ke pondok pesantren. Sementara ibunda John melarangnya. Ia ingin cucu semata wayangnya ini tetap di rumah dan melanjutkan sekolah negeri.
“Ibu mertua itu selalu mencampuri urusan keluargaku. Mulai dari pekerjaan, cara mengatur gaji suami, dan sekolah anakku,” ujar Lady kesal.
Selama ini, Lady tidak pernah melarang John untuk terus berbakti kepada ibunya. Tapi, sebagai seorang istri, ia juga ingin dihargai. Bukan hanya keputusan mertua saja yang dituruti. Namun juga dengan keinginannya. Tiga belas tahun berlalu, Lady selalu diam. Tapi, tidak dengan kepindahannya.
“Anak tidak jadi sekolah di pondok sudah saya turuti. Tapi, untuk pindah rumah, saya sudah tidak bisa menolerir lagi,” akunya.
Terlalu sering mertua mencampuri urusan rumah tangganya. Akhirnya, Lady menyerah. Pernikahannya pun ambyar. Ia memutuskan pergi ke Pengadilan Agama Semarang dan mengurus berkas perceraian. Berkas perkaranya pun disetujui oleh hakim. Saat ini, keduanya masih menjalani sidang di Pengadilan Agama Semarang.
“Aku sudah nggak tahan kalau apa-apa harus sesuai dengan keinginan mertua. Aku juga punya pendapat yang ingin dihargai,” katanya. (kap/aro)
