RADARSEMARANG.COM, Hidup bahagia dan berkecukupan menjadi dambaan setiap pasangan. Termasuk Lady Sandi. Tapi apa mau dikata. Suaminya, John Dori, hanya bekerja sebagai seorang buruh pabrik dengan gaji UMR. Sedangkan Lady menjadi ibu rumah tangga biasa. Dengan satu anak yang masih balita, ternyata gaji UMR belum cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Apalagi Lady termasuk tipe wanita yang boros.
Hal ini yang membuat rumah tangga pasangan ini kerap diwarnai pertengkaran lantaran masalah ekonomi. Puncaknya, Lady dan John pun akhirnya berpisah.
Pernikahan Lady dan John baru berjalan dua tahun. Lady tidak bekerja setelah punya anak. Ia fokus mengurus anak semata wayangnya. Namun jiwa muda Lady belum berubah. Ia tetap hidup boros. Lady sering membeli baju dan peralatan bayi yang tidak diperlukan. Seperti botol susu, tempat makan, dan pakaian bayi.
“Sejak punya anak, Lady borosnya minta ampun. Apapun yang berbau bayi pasti dibeli,” jelas John.
Tak hanya itu, Lady juga menjadi malas untuk bersih-bersih rumah dan memasak. Hobinya hanya untuk menghabiskan uang suami. Pergi ke baby spa, arisan dengan teman, beli baju baru untuk reunian, dan lainnya. Bahkan, John sampai berutang kepada rekan kerjanya untuk memenuhi keinginan Lady.
“Kalau nggak masak, saya bisa memaklumi. Tapi borosnya itu bikin saya jadi banyak utang,” akunya.
John sudah beberapa kali mengingatkan istrinya. Namun Lady tidak pernah menggubrisnya. Ia juga tidak mau tahu tentang pekerjaan dan penghasilan sang suami. Merasa lelah dengan kelakuan sang istri, John akhirnya menyerah. Rumah tangga yang diimpikan akan berjalan bahagia akhirnya runtuh. Ia memutuskan untuk berpisah. Ia mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama. Saat ini, ia sedang menjalani sidang untuk kali kedua.
“Dipertahanin ya percuma, yang ada utang saya semakin banyak. Kalau pisah gini kan enak, tanggung jawab saya hanya ke anak,” katanya. (kap/aro)
