RADARSEMARANG.COM, Faktor ekonomi sering kali menjadi penyebab rumah tangga ambyar. Tak terkecuali bagi Lady Sandi. Tak hanya masalah ekonomi. Rupanya masalahnya terletak pada kesetiaan sang suaminya. Ya, John Dori telah menikah dengan Lady selama lima tahun.
Hidup ini mungkin tak berpihak pada Lady. Anak pertamanya mengalami kelainan sejak lahir. Kondisi ini tentu membutuhkan biaya pengobatan yang cukup besar. Menjalani check up dua kali dalam seminggu. Belum lagi tebusan obat yang mencapai jutaan rupiah per bulannya.
Pekerjaan John hanyalah buruh pabrik. Sementara Lady menjadi ibu rumah tangga. Akhirnya, keputusan keduanya pun berakhir dengan keberangkatan Lady menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Malaysia. Semuanya dilakukan Lady demi kesehatan putrinya, termasuk dengan jalan berpisah dengannya.
Lady pun berangkat menjadi TKW selama dua tahun. Langkahnya untuk terus melanjutkan pekerjaannya ini terhenti karena ulah John. Ya, suami yang telah dinikahinya ini telah merenggut kepercayaannya. John menikah untuk kali kedua. Istri mudanya bernama Pretty. Tentu ia lebih cantik dan seksi dari Lady.
“Baru ditinggal kerja dua tahun aja udah punya istri baru. Aku kerja keras, dia malah enak-enakan punya istri muda,” jelas Lady.
Hati istri mana yang tak sakit hati jika dipoligami. Padahal setiap bulan, Lady mengirim uang untuk suaminya. Tujuannya, untuk pengobatan sang putri. Sementara uangnya justru digunakan John untuk foya-foya dan membahagiakan Pretty. Bahkan sudah lima bulan putrinya tidak mendapat perawatan.
“Nasi sudah menjadi bubur. Lebih baik saat ini saya fokus ke anak. Mas John biarkan saja, tapi saat cerai saya akan menuntut balik uang yang selama ini ia habiskan,” akunya.
Tak butuh waktu panjang. Selang kepulangannya dari Malaysia, Lady langsung mengurus surat perceraiannya ke Pengadilan Agama. Mediasi sudah berlalu. Meski John berkali-kali meminta maaf, Lady tak menggubrisnya. Saat ditemui, wajah Lady begitu cerah. Ia bisa menghirup napas lega setelah hakim ketok palu. Ia pun resmi bercerai dengan John.
“Mau bagaimana pun Mas John tetap salah. Pisah adalah jalan terbaik,” katanya. (kap/aro)
