RADARSEMARANG.COM, Kejujuran merupakan pondasi awal dalam membangun sebuah hubungan. Termasuk pernikahan. Ditambah dengan menerima kekurangan satu sama lain. Hal ini menjadi pondasi kuat dalam menjalankan biduk rumah tangga. Hal ini juga yang selalu dipegang John Dori yang menikahi Lady Sandi, 32, dua bulan yang lalu. John menginginkan wanita yang solehah.
Ia pun mencari wanita yang menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslimah. Pilihannya jatuh kepada Lady. Cara berpakaian Lady sesuai dengan yang diinginkan. Menutup aurat dan memakai niqab.
John sendiri seorang duda satu anak. Ia menginginkan wanita yang mau menerima kondisinya dengan apa adanya. Begitu pun Lady. Istrinya ini mengaku belum pernah menikah. John pun langsung melamar dan melangsungkan pernikahan tanpa rasa curiga sedikitpun. Setelah sah menjadi pasangan suami istri, John terkejut. Ia baru tahu bahwa istrinya sudah mempunyai dua anak.
“Dulu ngakunya masih perawan, Mbak. Anaknya orang kaya. Bilangnya sudah punya rumah sendiri. Akhirnya saya mau” ujar John saat ditemui RADARSEMARANG.COM.
Seperti tersambar petir, John benar-benar terbelalak melihat kondisi asli istrinya. Tinggal di sebuah kontrakan yang tak layak huni dan mempunyai dua anak. Apa yang diceritakan Lady sebelum menikah hanya omong kosong.
Merasa dibohongi, John pun marah. Ia tak bisa menerima kekurangan istrinya. Saat mengetahui hal ini, ia langsung menalak Lady. Tanpa pikir panjang, ia mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Semarang.
“Kalau dari awal bilang saya nggak masalah. Kalau seperti ini kan saya merasa ditipu. Belum jadi malam pertama, malah sudah cerai,” katanya kesal.
John tak berpikir ke depan tentang rasa malu yang akan ditanggung keluarganya. Ia sudah telanjur sakit hati dibohongi oleh istrinya. Saat ditemui John sedang menjalani sidang. Lady pun hadir. Keduanya hanya saling diam dan tak saling pandang.
“Mungkin ini juga salah saya karena ingin punya istri yang mapan. Ujungnya malah kena tipu,” ucapnya.
Niat hati ingin memperbaiki ekonomi dan hidup enak. Justru terjebak dalam perangkapnya sendiri. (cr4/aro)
