RADARSEMARANG.COM, Mendapat mertua yang baik adalah dambaan setiap wanita. Namun hal ini tidak berlaku untuk Lady Sandi. Pernikahan yang dibangun dengan suaminya, John Dori, 30, harus ambyar.
Awal menikah, Lady tinggal bersama mertuanya. Suaminya sangat mencintai Lady. Begitu pun sebaliknya. Setelah menikah, Lady tak kunjung hamil. Mertuanya pun sering marah-marah. Alasannya sudah kebelet menimang cucu.
“Hubunganku sama Mas John baik-baik saja. Tapi mertua selalu mendesak agar kami segera punya anak, mau gimana lagi mbak lha wong belum dikasih,” ujar Lady.
Setiap hari mendapat desakan dari mertua, membuat Lady stres. Ia selalu mendapat tekanan batin. Bahkan dibilang mandul. Akhirnya, Lady memutuskan untuk mencari kontrakan bersama John.
“Aku udah nggak kuat, Alhamdulillahnya Mas John mau diajak pindah,” jelasnya.
Niat ingin hidup tenang. Lady tetap diganggu oleh mertuanya. Hampir setiap hari orang tua John datang ke kontrakan miliknya. Cacian kembali diterima Lady. Selain itu Lady juga dipaksa untuk meminum jamu penyubur. Namun hasilnya nihil. Ia belum memiliki tanda-tanda kehamilan.
John sebenarnya tahu orangtuanya memperlakukan Lady dengan kasar. Tapi, ia tidak berani menasehatinya. “Mas John tahu Mbak, dia cuma nyuruh aku sabar,” akunya.
Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Setelah empat tahun menikah, Lady akhirnya hamil. Seperti mendapat angin segar, ia sangat bahagia. Pikirnya ia akan disayang mertua. Tapi semua itu hanya mimpi. Saat Lady menceritakan bahwa dirinya sedang mengandung anak John, mertuanya tidak percaya itu cucunya. Bagai disambar petir di siang bolong, Lady pun menangis. Ia terkejut terhadap respon mertuanya.
“Mertuaku nggak percaya kalau ini anaknya Mas John. Malah dia nyuruh kita cerai,” katanya.
John yang masih mencintai Lady sempat menolak. Namun ia tidak ingin menjadi anak durhaka. Dengan berat hati John menalak Lady. Mediasi sempat berjalan alot. Sampai saat ini Lady masih menjalani persidangan di Pengadilan Agama Semarang. Walaupun kehamilannya sudah masuk sembilan bulan, Lady tetap semangat menuntut hak anaknya.
“Ya aku pasrah aja, mungkin ini sudah takdir. Tapi aku akan menuntut hak anakku, bapaknya harus tanggung jawab,” ujarnya. (cr4/aro)