RADARSEMARANG.COM, Membangun rumah tangga yang adem ayem, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Inilah yang dialami John Dori dan Lady Sandi. Rumah tangga yang mereka bangun harus ambyar ketika hadirnya orang ketiga.
Lima tahun tinggal bersama membuat Lady merasa bosan. Ia mulai bertingkah hingga akhirnya bertemu dengan teman lamanya. Namanya Betrand. Teman sekolah Lady. Awalnya hanya tegur sapa, lama-lama tumbuh benih-benih cinta.
John sudah tahu istrinya mempunyai teman bernama Betrand. Tapi, ia tak tahu bahwa istrinya mencintai Betrand.
“Setahu saya mereka hanya teman biasa. Tapi kok sering jalan bareng,” ujar John.
Saking cintanya dengan Lady, John selalu membebaskannya. Lady boleh keluar kapanpun dan dimanapun. John tidak pernah melarang sedikitpun. Lady juga tidak diawajibkan untuk memasak ataupun membersihkan rumah layaknya istri yang lain.
Sikap John yang terlalu baik. Justru dimanfaatkan oleh Lady. Ia sering berkencan dengan Betrand. Bahkan pernah menginap bersama.
Mulai aneh dengan gelagat istrinya. John secara diam-diam mengikuti Lady. Ia kaget saat melihat Lady bermesraan dengan Betrand. Ternyata selama ini ia hanya dimanfaatkan oleh istri yang dicintainya.
“Pernah tak ikuti ketika kencan. Tapi, saya nggak langsung labrak dia, kasihan mbak,” jelasnya.
Ketika sampai di rumah, ayah satu anak ini tidak memarahi istrinya. Bahkan ia bersikap baik dan selalu memanjakannya.
“Mungkin dia selingkuh karena ada yang salah dari aku. Tak coba perbaiki diri dulu, aku masih cinta, Mbak,” katanya.
Sampai pada suatu hari istrinya berkata ingin pisah darinya. Tak langsung mengiyakan, John memohon agar Lady memikirkan keputusannya. Mereka masih mempunyai anak yang membutuhkan kasih sayang kedua orang tua. Tapi semuanya sia-sia. Lady tetap ingin bercerai dengannya. Dengan terpaksa John pun mengabulkan permintaan istrinya.
“Katanya bosan, dia lebih memilih Betrand. Ya sudah, saya mundur saja,” ucapnya.
Saat ini, proses sidang telah selesai. Ia sedang menunggu akta cerai dari pengadilan. Mereka berdua pun sudah resmi berpisah. (cr4/aro)