RADARSEMARANG.COM, Rumah tangga John Dori dan Lady Sandi baru berumur enam tahun. Mereka saling mencintai. Dari pihak keluarga pun merestui. Namun pernikahan keduanya harus berakhir ambyar.
Bukan karena kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ataupun perselingkuhan. Penyebabnya sepele. John sering keluyuran. Ia sering pergi tanpa pamit. Pulang tengah malam. Bahkan menginap di rumah teman.
“Mas John itu tidak kasar. Cuma dia suka keluyuran,” ujar Lady.
Sebagai istri, Lady sudah menasehati suaminya. Namun tidak pernah digubris. Justru John semakin menjadi. Parahnya, terkadang ia pulang dengan kondisi mabuk.
Tinggal masih bersama dengan orang tua. Membuat Lady malu. Ia terus berbohong kepada kedua orang tuanya. Hal ini bermaksud untuk melindungi martabat suaminya.
“Malu aku sama ibuku. Tiap hari lihat kelakuan Mas John seperti itu,” katanya.
Melihat kelakuan menantunya, Lady bahkan pernah disuruh bercerai oleh ibunya. Namun ia masih mencintai suaminya. Ia berharap John masih bisa berubah. Apalagi pasangan suami istri ini sudah dikaruniai seorang anak yang masih membutuhkan kasih sayang orang tua.
Namun takdir berkata lain. Orang tua Lady sudah tidak menyukai menantunya. Mereka geram dengan ulah John yang sering mabuk. Secara terang-terangan mereka menyuruh Lady bercerai. Katanya, John tidak becus ngurus anak dan istri. Kerjaannya hanya makan, tidur, dan keluyuran saja.
Mencoba mempertahankan rumah tangga secara sepihak membuat Lady tak kuat. Setelah satu tahun bertahan dengan kelakuan suaminya, akhirnya Lady menyerah. Ia memutuskan untuk bercerai. Tanpa pikir panjang John menyetujui hal itu.
“Yang bikin saya sakit hati. Bukannya sedih, Mas John malah senang berpisah. Dia bahkan bilang mau cari istri baru yang lebih cantik,” ujar Lady geram.
Saat ini, keduanya sedang menjalani sidang perceraian di Pengadilan Agama Semarang. (cr4/aro)