RADARSEMARANG.COM, Sebelum membangun mahligai pernikahan harus ada komitmen antara kedua pasangan. Perjanjian di atas hitam putih juga perlu dilakukan. Hal ini untuk berjaga-jaga jika terjadi masalah di kemudian hari.
John Dori dan Lady Shandi sudah menikah selama tiga tahun. Mereka dulunya teman SMA. Di acara reuni, mereka dipertemukan kembali. Akhirnya, muncul benih-benih cinta. Setelah satu tahun berpacaran, mereka memutuskan untuk menikah.
Kondisi Lady yang bekerja di luar kota membuatnya tidak bisa menetap di Semarang. Sebelum memutuskan untuk menikah dengan John, ia memberikan syarat. Salah satu isinya yaitu John tidak boleh melarang Lady untuk tetap bekerja. Kemudian jika salah satu dari mereka ada yang berselingkuh, maka berhak menggugat cerai. Keduanya pun menandatangani perjanjian tersebut.
Akhirnya, John menetap di Semarang, sedangkan Lady di Medan. Lady pulang dua bulan sekali. Merasa tidak bisa mengurus suaminya dengan baik. Ia memutuskan untuk merekrut pembantu rumah tangga (PRT). Namanya Pretty. Niatnya agar ada yang membersihkan rumah selama ia tidak pulang.
“Karena aku nggak bisa selalu mengurus Mas John. Makanya aku nyewa PRT,” ujar Lady.
Awalnya, rumah tangga berjalan dengan baik. Setiap Lady pulang suaminya memberikan perhatian penuh padanya. PRT juga bekerja dengan baik. Tidak ada gelagat aneh antara keduanya.
Sampai suatu saat Lady harus pulang mendadak. Ibunya sedang sakit. Ia sengaja tidak memberi tahu John akan pulang. Niatnya untuk memberikan surprise. Bukannya senang, justru Lady yang terkejut. Ia mendapati John sedang berduaan di ranjang bersama Pretty.
“Ternyata mereka sudah melakukan hal itu berkali-kali,” jelas Lady.
Tertangkap basah membuat John tidak bisa berkutik. Ia hanya meminta maaf. Nasi sudah menjadi bubur. Lady sudah telanjur emosi. Ia pun memutuskan untuk menceraikan John. Saat ini mereka sedang menjalani persidangan di Pengadilan Agama.
“Dulu kan sudah sepakat. Jika ada yang selingkuh ya harus cerai,” katanya. (cr4/aro)
