RADARSEMARANG.COM, Bagaimana jadinya jika sepasang suami istri tidak memiliki tujuan yang sama dalam berumah tangga? Itu dialami John Dori dan Lady Sandi. Keduanya selalu berbeda prinsip dan pemikiran. Sebelum menikah, keduanya memang sulit dipersatukan. Tetapi dalam setahun terakhir keduanya menjadi pasangan yang klop.
Akan tetapi, angan-angan selalu memiliki satu tujuan yang sama tidak berjalan mulus. Di tengah hubungan pernikahannya yang ke enam bulan, lagi-lagi John Dori harus menghadapi sikap keras kepala istrinya. Ia juga selalu mengalah dan menyabarkan hatinya.
Pasangan itu memang sama-sama anak pertama. Pundaknya harus kuat menanggung semua tanggung jawab. Harusnya keduanya juga bakal menjadi orang tua. Tetapi kandungan Lady gugur ketika emosi dengan John karena berbeda pendapat.
“Mungkin anak laki-laki pertama memang tidak cocok dengan anak perempuan pertama. Kayak air dan minyak. Gak bisa bersatu,” ungkap John.
Diakuinya, selama ini John juga tidak pernah melakukan KDRT. Tetapi ia juga tidak bisa mengalah ketika berbeda pendapat dengan istrinya itu. Keduanya sama-sama ingin menang. Sikap egois keduanya juga tidak bisa ditepis. Hingga akhirnya John dan Lady pisah ranjang. Mereka menenangkan diri dengan jalan pikiran masing-masing.
Ketika John ingin meminta maaf dan membangun rumah tangganya lebih baik lagi, ternyata Lady malah menyerah. Istrinya itu memutuskan untuk mengakhiri pernikahan.
“Dia sempat berkata kepada saya, ‘Air dan minyak itu sulit disatukan. Jangan memaksa keadaan agar tetap bersatu. Mungkin kita memang belum berjodoh untuk berumah tangga dengan mas yang lama’ gitu mbak,” kata John.
Sebelumnya, John membujuk Lady agar mau mempertahankan rumah tangga. Ia ingin masih ada secercah harapan untuk memperbaiki yang sudah-sudah. Memang, dalam sebuah rumah tangga harusnya memiliki tujuan yang sama.
“Menyatukan isi kepala yang berbeda juga sulit. Saya juga bingung mau bagaimana lagi. Mungkin keputusan pisah ini menjadi yang terbaik buat saya dan dia,” ucap John lesu. (dev/aro)
