RADARSEMARANG.COM, Memiliki mertua yang perhatian terhadap menantunya adalah impian setiap orang. Apalagi jika mertua itu menganggap menantunya sebagai anak sendiri.
Tetapi hal itu berkebalikan dengan yang dirasakan Lady Sandi. Perempuan 24 tahun ini rela menjadi janda karena ibu mertuanya cemburu dengannya.
Lady dan John Dori adalah pasangan muda yang baru saja menikah. Keduanya masih menyandang pengantin baru. Usia pernikahannya baru tiga bulan. John sangat mencintai Lady.
Ia rela melakukan apapun untuk kebahagiaan Lady. Tetapi perlakuan John terhadap Lady dirasa berlebihan oleh ibunya. Hal itu membuat mertua Lady jadi cemburu.
“Salah saya apa lho Mbak. Cuma Mas John punya perhatian lebih, beliau (mertua) cemburu,” ungkapnya.
John memang anak tunggal. Sedangkan mertua Lady adalah single parent sejak John kelas 1 SD. Wajar saja, jika seluruh kasih sayang mertuanya kepada anak semata wayangnya, John.
Satu bulan pernikahan, Lady dan John masih baik-baik saja. Tetapi, memasuki bulan ketiga rumah tangga pengantin baru itu mulai goyah.
Lady mulai merasa tertekan. Ia banyak mendapat cibiran dari mertuanya. Katanya, Lady istri yang tidak tahu diri. Bisanya cuma dandan dan menghabiskan uang suami.
“Mertua saya sering ngomel gini mbak ‘Opo meneh iki, skincare? Rai tok sing dipoles’. Kan saya jadi sakit hati mbak. Padahal saya beli skincare ya pakai uang saya sendiri. Bukan dari Mas John,” jelasnya.
Kendati begitu, Lady masih mencoba sabar. Di sisi lain, Lady sebenarnya juga bekerja. Tetapi ia hanya freelancer. Kadang ada kerjaan, kadang juga tidak. Mertua Lady sendiri tidak tahu kalau menantunya bekerja. Tahunya, Lady membeli barang-barang dan skincare dari gaji suaminya.
“Padahal, ibu (mertua) sudah dapat jatah juga dari Mas John. Tapi saya selalu dicibir dan diomongin ke tetangga. Saya malu mbak, gak kuat,” keluhnya.
Hati Lady tidak sekuat baja. Ia merasa sakit hati karena diperlakukan begitu oleh mertuanya. Untuk itu, Lady merasa lebih baik berpisah dari John. Mungkin saja, ia akan menemukan jodoh dan mertua yang bisa menerimanya dengan tulus. (dev/aro)
