RADARSEMARANG.COM, LADY Sandi yang kini berumur 26 tahun, telah meikah dengan Jhon Dori pada 2018 lalu. Setelah menikah, Lady ikut mendampingi suaminya ke salah satu daerah di luar Pulau Jawa. Pada 2019, pasangan muda ini dikaruniai anak laki-laki yang menggemaskan.
Namun siapa sangka, ternyata Lady belum siap mengasuh anak. Setelah melahirkan, ia mengalami baby blues sindrom yang berujung depresi. Yang mengkhawatirkan, ia kerap melampiaskan depresinya itu ke anak mungilnya.
“Saya depresi karena merasa suami tidak menyayangi saya,” kata Lady.
Melihat keanehan istrinya, Jhon berinisiatif membawa Lady ke psikiater. Dokter mendiagnosa Lady mengalami distimia. Beberapa bulan, Lady meminum obat dari dokter. Satu tahun kemudian, ia merasa kondisinya sudah membaik. Sampai ketika ia merasa lebih baik jika bekerja lagi.
Lady pun mencoba peruntungan ikut CPNS sebagai guru bimbingan konseling (BK). Ia pun lolos. Sayangnya, Lady ditempatkan di kabupaten yang berbeda dengan Jhon.
“Anak saya harus ikut suami. Karena saya tidak memiliki saudara yang bisa diajak ikut membantu menjaga anak,” ucap Lady dengan mata sayunya.
Semenjak jauh dari suami dan anaknya, Lady berubah menjadi pemarah. Ia sering bertengkar dengan Jhon. Akhirnya, Lady memutuskan untuk tidak berkomunikasi intensif. Namun, hal itu justru menambah dirinya frustasi. Ia semakin merasa tidak bisa menjadi ibu yang baik bagi anaknya.
Lady berpikir untuk resign dari pekerjaannya. Dengan pilihannya itu, ia dianggap tidak bersyukur oleh orang-orang di sekitarnya. Lady pun merasa terpuruk setiap kali mengingat anaknya.
Lambat laun, Jhon tidak peduli dengan Lady. Bahkan, Jhon tidak pernah mengawali komunikasi. Distimia yang dialami Lady kembali kumat.
Lady mantap resign dari pekerjaannya. Lalu kembali merawat anaknya. Tak disangka, pilihannya itu salah. Saat ia mengurus anak semata wayangnya, Lady kelewat batas perlakuannya. Lady semakin depresi. Terlebih, ia disudutkan keluarga Jhon, dianggap tidak becus mengurus anak.
Sampai akhirnya, Jhon mengakhiri hubungan dengan Lady. Dari situ, Lady sangat putus asa. Ia hanya bisa pasrah. Menjalani sidang perceraian seperti mayat berjalan. (dev/ida)