RADARSEMARANG.COM, Menafkahi anak istri sudah menjadi kewajiban seorang suami. Namun jika suami enak-enakan saja di rumah, dan tidak bekerja, tentu istri yang akan kewalahan.
Setidaknya itu yang dialami Lady Sandi. Ia harus banting tulang mencari uang demi memenuhi kebutuhan keluarga. Sebaliknya, sang suami, John Dori, justru enak-enakan di rumah setelah berhenti bekerja.
Tak hanya itu, John juga ringan tangan. Berkali-kali Lady menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan suaminya. Puncaknya, Lady sudah tidak tahan dan mengajukan gugatan cerai. Biduk rumah tangga yang sudah dibina selama 20 tahun itu pun tak mampu diselamatkan.
Drama rumah tangga ini berawal sejak karir John yang berantakan. John pun mulai mengganggur. Hidupnya bergantung kepada Lady. John sendiri sudah ogah mencari pekerjaan baru lagi. Praktis, kini hanya Lady yang bekerja menjadi guru.
Di awal pernikahan, sebenarnya John berperilaku baik layaknya suami pada umumnya. Ia mencurahkan perhatian dan rasa sayang penuh kepada Lady. Namun memasuki usia pernikahan 10 tahun, biduk rumah tangga keduanya mulai diuji.
Kericuhan kerap terjadi. Tak hanya itu, John mulai berani melakukan KDRT kepada Lady. Perlakuan kasar John itu membuat Lady tidak betah. Puncaknya, Lady dan keempat anaknya kabur dari rumah. Mereka tinggal di rumah kontrakan.
“Ya, gimana saya mau betah kalau suami di rumah tidak ada kerjaan dan cuma mau dipenuhi saja kehidupannya. Saya sebagai seorang istri kan yang seharusnya mendapat hak tersebut,” tuturnya.
Setelah berpisah, Lady banting tulang lebih keras untuk menghidupi keempat anaknya. Semua pekerjaan ia coba demi mendapatkan pemasukan. Mulai membuka jasa pembuatan skripsi, berjualan di kantin, hingga membuka bimbingan belajar.
“Pagi sampai malam saya rela melakukan banyak hal untuk mencari rezeki supaya anak-anak saya hidup dengan cukup, dan sekolah dengan baik,” jelasnya.
Mengetahui keadaan Lady yang semakin makmur setelah berpisah, membuat John iri. Ia melakukan segala cara supaya Lady kembali ke pelukannya. Mulai dari menjemput anaknya secara diam-diam sampai ancaman pembunuhan.
Lady mengaku John pernah datang ke sekolah tempatnya mengajar dengan membawa senjata tajam. Sontak, membuat satu sekolah geger. Satpam sekolah sampai mengusir John.
“Waktu itu, saya benar-benar kaget. Dia membawa senjata tajam dan mengancam saya untuk hidup serumah lagi. Untung satpam cepat mengusirnya dari sekolah, sehingga tidak terjadi kekacauan,” ceritanya.
Lady sendiri akhirnya mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Semarang. Tanpa proses lama, akhirnya pasangan yang sudah menikah selama 20 tahun itu pun berpisah. (mg9/mg13/aro)