RADARSEMARANG.COM, Ternyata hobi tak sekadar menyenangkan hati. Namun dapat juga menjadi bara api. Lantaran tak sehobi, Lady Sandi dan John Dori sepakat mengakhiri biduk rumah tangga. Kok bisa begitu ya?
Menurut Lady, frekuensi sangat penting dalam menjalin sebuah hubungan. Harus seirama, tidak bisa beda jalur. Selama ini mereka sudah mencoba untuk memahami satu sama lain, namun hasilnya sama saja.
Lady tahu, menyatukan perbedaan karena beda pendapat bisa saja dilakukan. Namun faktanya masih sulit diterapkan.
John yang memiliki hobi memelihara burung tak cocok dengan Lady yang hobi merawat tanaman hias. Mereka sama-sama boros. Kerap menggunakan anggaran kebutuhan rumah tangga untuk foya-foya. Tak mau mengalah dan saling membela diri.
Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, mereka sama-sama sibuk mengerjakan kepentingan masing-masing. John sibuk dengan lombanya, sementara Lady sibuk dengan komunitasnya. Untuk berkomunikasi saja sudah jarang terjadi.
“Ya gimana ya, setelah kerja kan butuh refreshing, bosen di rumah. Akhirnya kumpul sama teman komunitas,” ujarnya.
Ia mengaku sudah tak antusias melanjutkan hubungannya dengan John. Berawal dari John yang sibuk dengan hobinya, Lady jadi ketularan tak menggubris suaminya. Akhirnya, hubungan keduanya renggang. “Dia sibuk ngurus diri sendiri, saya juga bisa begitu,” katanya.
Bukannya mencari solusi agar bersatu lagi, Lady dan John malah sama-sama keras kepala. Sebenarnya konflik ini sudah lama terjadi. Waktu itu, masih bisa diperbaiki. Tapi, semakin kesini keduanya tambah tak terkendali. Pernikahannya tak ada chemistry. Apalagi sama-sama bisa cari uang sendiri.
Sejak sering konflik, Lady sendiri mengaku tak pernah mengandalkan pemberian nafkah suami. Sebagai pekerja, ia sudah punya uang untuk memenuhi kebutuhannya. Meski tak menutup kemungkinan masih menerima pemberian John.
Karena itulah mereka merasa bisa hidup masing-masing tanpa repot mengurus satu sama lain. Tak ada kecocokan lagi. “Soal uang itu bukan masalah. Tapi kita memang sama-sama gak bisa bareng lagi. Intinya gitu sih,” ujarnya usai menerima akta cerai di Pengadilan Agama Kota Semarang. (ifa/aro)