RADARSEMARANG.COM, Lady Sandi tak banyak mematok banyak kriteria dalam menentukan pasangan. Hal yang terpenting baginya, laki-laki itu terlihat baik, dan memiliki pekerjaan. Walhasil, belum kenal begitu lama, ia memutuskan menjawab “Iya” ketika diajak menikah.
“Teman-temanku juga sudah menikah,” pikirnya.
Ia tak terlalu ambil pusing. Menurutnya, menikah akan memudahkan kehidupannya. Mendapatkan kasih sayang, nafkah lahir dan batin, dan sebagainya. Namun kenyataannya, berbanding terbalik dengan bayangannya.
John Dori yang dulunya ia hormati dan cintai, menjadi orang yang sangat dibenci. Sudah enam bulan, John menelantarkan istri dan anaknya itu. “Darah dagingnya sendiri saja tidak diurus,” keluh Lady.
Semua itu berawal keegoisan keduanya. Lady menyesal tidak memilih laki-laki yang paham agama. John yang tidak pernah salat. Ia juga kerap membuatnya geram. Berkali-kali diingatkan, tapi tidak ada perubahan.
Menurut Lady, kalau saja dulu ia lebih selektif memilih suami, semuanya tidak akan seperti ini. Belakangan ia menceritakan keluhannya kepada guru ngajinya. Ia pun memberi pesan bahwa pengetahuan agama itu sangat penting.
Pertengkaran besar hampir terjadi setiap hari. Sampai-sampai Lady tak tahan lagi, dan membawa aduannya ke kantor Pengadilan Agama.
Di sana, ia masih berharap akan ada titik terang. Namun, sepertinya John memang tidak memiliki itikad baik. Tidak telihat di pengadilan hari itu. (cr9/aro)