RADARSEMARANG.COM,Setelah berpisah dari John Dori, hidup Lady Sandi lebih tertata. Meski belum resmi bercerai karena masih berproses sidang, setidaknya ia sudah mengambil langkah bagus untuk hidupnya. Sejak pisah rumah, ia merasa jauh lebih tenang. “Bener lho, pikirannya lebih tenang, gak stres. Daripada saban hari lihat dia tiduran mulu, gak ada kerjaan,” katanya.
Sebenarnya Lady sudah lama merencanakan pisah dengan John. Ia merasa keluarganya sudah tak bisa dipertahankan lantaran sering cekcok. Bukan hanya John saja, ia sendiri terkadang jadi pemicu. Tapi, yang terparah adalah masalah nafkah. Bagaimana tidak, setelah dipecat dari pekerjaannya, John lalai memberikan kewajiban. Ia beralasan tak pegang uang.
Tentu saja, hal ini mengusik ketenangan rumah tangga yang telah dijalani sekitar enam tahun. Ini bukan waktu yang sebentar. Berbagai rintangan sudah dilalui, perjuangan sudah dilakoni.
Meski begitu, Lady pun tak gegabah mengambil keputusan. Ia sudah memikirkan matang-matang. Ia juga diskusi dengan John, serta keluarganya. Meski banyak yang menentang, dan memintanya untuk bertahan, namun Lady merasa sudah tidak nyaman. “Mereka gak tahu yang saya rasakan seperti apa, stres saya ini,” tegasnya.
Di mana-mana, katanya, lelaki bertanggungjawab memberi nafkah. Baik lahir maupun batin. Bukan malah pasrah dengan keadaan. Roda pernikahan kudu berjalan bebarengan dengan kondisi ekonomi yang stabil. Setidaknya bisa untuk makan sehari-hari. Meski ia sangat yakin rezeki tak akan kemana, tapi jika tak ada usaha ya sama saja.
“Gak ada usaha, gak ada upaya, lalu mau dibawa ke mana rumah tangga ini?” tandasnya.
Lady menyayangkan pikiran John yang tak melek akan kewajiban sebagai kepala rumah tangga. Ia resah harus terus mengingatkan. Lady lelah selalu mengomel. Ujung-ujungnya bertengkar, lagi dan lagi. “Gak tentram lah intinya. Makanya pas sudah pisah rumah begini lebih lega dan tenang,” katanya. (ifa/aro)
