RADARSEMARANG.COM, Lima tahun sudah Lady Sandi menjadi istri John Dori. Selama itu pula, setitik kehangatan dari suami tak pernah Lady rasakan. John tetap dengan sikap angkuh, cuek, kaku, dingin, dan tak peduli.
Setiap apapun, Lady sendiri yang harus gerak. Entah ulang tahun, anniversary, kegiatan keluarga, lebaran, dan lain-lain. Sementara John hanya sebatas ikut tanpa berpartisipasi. Hal ini ia lakukan, karena ia juga berusaha menjaga nama baik rumah tangganya di hadapan keluarga. Biarpun tak karuan, setidaknya orang tuanya tak kepikiran. “Itu untuk hal-hal besar, yang saban hari lebih parah,” katanya.
Masih dengan sikap tak pedulinya, Lady merasa suaminya tak pernah menghargai. Lady juga merasa hanya ia saja yang cinta, sedangkan John cuma formalitas sebagai kepala rumah tangga. Tak dipungkiri, ia pun ingin seperti rumah tangga orang lain yang saling menyayangi, membutuhkan, dan peduli. “Sama sekali nggak, saya merasa pernikahan ini hambar. Yang saya jalani setiap hari, minggu, bulan, tahun begini-begini saja,” imbuhnya.
Soal perasaan, lama-lama hilang. Lady lelah harus berdebat dengan diri sendiri. Antara maju dan mundur, Lady tak bisa cepat memutuskan. Ia selalu menaruh harapan lewat doa-doa yang ia panjatkan. Namun seperti keberuntungan belum berpihak padanya. Bisa bertahan sejauh ini saja sudah hebat. Apalagi tak ada timbal balik. Ya percuma saja.
Lady mengungkapkan, secara tidak langsung ia sudah ditelantarkan. Sebab, nafkah secara batin ia tak pernah mendapatkan. Hal ini juga tak kalah penting dari masalah ekonomi. Karena masalah ini, benaknya tak pernah luput dari pikiran untuk berpisah. Tentu saja, ia bosan. Toh, John juga leleh luweh. Seperti hidup sendiri, kata dia. Untuk bertahan, ia rasa sudah tak bisa. Gugatan cerai di Pengadilan Agama Kota Semarang pun menjadi keputusannya. “Seumur hidup rasanya terlalu lama, sekarang saja sudah tak sanggup,” tegasnya. (ifa/aro)