27.2 C
Semarang
Wednesday, 8 October 2025

Kesabaran Habis, Rela Ditalak Suami

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Tidak mudah memang menjalani pernikahan selama 10 tahun. Banyak lika-likunya. Ada bahagia, ada sedih. Kesabaran Lady Sandi selama ini sudah cukup. Kini, kata maaf pun sudah tak ada.

Lady mengaku tak sedih ketika berpisah dengan John. Ia hanya merasa kasihan saat melihat anak-anaknya yang terpaksa tumbuh besar dengan kondisi keluarga broken home. “Sedihnya kalau lihat anak, itu saja,” katanya berusaha tegar.

Bahkan, kata Lady, saat ikrar cerai talak terucap dari mulut John, ia jalani dengan ikhlas. Ia sudah tak menangis. Air matanya sudah habis. Entah karena terlalu sakit, atau memang inilah awal babak kebahagiaan baru. “Entahlah, yang pasti saya bersyukur bisa lepas dari semua belenggu kesakitan. Karena cukup bagi saya menahan sabar selama ini,” ujarnya.

Kini, dengan statusnya janda dua anak, ia hanya ingin fokus membesarkan buah hati. Tentu saja, bukan perkara mudah. Ia bahkan tersiksa karena harus berpisah dari anak sulungnya. Jika bukan karena kesepakatan, dan rasa sudah tidak mampu bertahan, tentulah Lady ingin tetap bersama anaknya.

Kehidupan memilukan ini ia alami sejak mengandung anak kedua. Tidak seperti kehamilan sebelumnya, antusiasme John menyambut putra keduanya pun minim. Tak ada canda tawa lagi. Padahal, mereka telah menjalani program hamil selama tiga tahun. Akhirnya, Lady hanya berjuang seorang diri. “Dia keukeh bercerai. Benar-benar berat ujian yang saya alami,” katanya.

Flashback masa lalu, sebenarnya yang seharusnya menggugat cerai adalah Lady. Karena di sini ia adalah korban atas pengkhianatan yang John lakukan. Jika bukan karena sabar dan anak, Lady pastilah sudah menggugat sejak dulu. Namun kini ia sudah sadar. Dengan keputusan John menggugatnya, ia sangat legowo. “Kalau dipikir-pikir ya bodoh mau bertahan, tapi akhirnya saya dilepaskan, mau bagaimana lagi semua sudah terjadi,” ujarnya pasrah. (ifa/aro)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya