RADARSEMARANG.COM, 2018 menjadi tahun bahagia bagi Lady Sandi dan John Dori karena dapat bersatu dalam ikatan pernikahan. Lika-liku mendapatkan restu dilalui dengan penuh perjuangan. Sayang, kebahagiaan ini harus hancur karena campur tangan orang tua. Keduanya memutuskan bercerai.
Kala itu, kata Lady, masalah muncul ketika mertuanya memaki-maki Lady di depan orang tuanya. Karena hal ini, hubungan besan seketika rusak. “Semenjak kejadian itu, ibu saya sakit hati, dan melarang saya untuk mengunjungi mertua,” katanya.
Pertikaian antarbesan sebenarnya memang sudah lama terjadi. Bahkan pernikahan John dan Lady sempat tak mendapat restu. Kata Lady, kekecewaan ibunya sudah tidak termaafkan. Sebab, hal ini bukan kali pertama, mertuanya memang tidak menyukai Lady. Makanya, sejak awal menikah mereka tinggal bersama orang tua Lady.
Berbeda dengan mertuanya, orang tua Lady memperlakukan John dengan baik. Ia sudah menganggap John anaknya sendiri. Selama ini juga tak pernah terjadi masalah antar mereka. Namun, karena hal ini John menjadi suami yang tidak tegas dan manut. Apapun perintah mertuanya diikuti hingga tak punya pendirian.
Puncaknya, ia tak bisa berbuat banyak ketika ibu Lady meminta mereka cerai pasca permasalahan dengan besan muncul lagi. Berlandaskan kekecawaan, biduk rumah tangga itu terpaksa putus.
“Suami kurang tegas dalam rumah tangga saya, dan saya tidak bisa melakukan apa-apa,” ujarnya di sela menunggu jadwal sidang di Pengadilan Agama Semarang.
Yang menyedihkan, lanjut Lady, kabar ini disambut baik mertuanya. Seakan-akan sudah menunggu perceraian ini terjadi. Ia mengaku sangat terpukul dan sedih karena tidak ada yang mendukung pernikahannya. Justru mengharapkan perpisahan.
Sebenarnya, Lady dan John bisa saja mempertahankan rumah tangga. Hanya saja, keduanya terlalu takut dengan orang tua masing-masing hingga harus mengorbankan pernikahan.
“Saya hanya pasrah karena tidak mau melawan orang tua. Saya yakin ini yang terbaik untuk saya dan Mas John. Andai saja sudah ada anak pasti saya bakal berjuang mati-matian,” tandasnya. (ifa/aro)